Tambahan Sampah Perayaan Tahun Baru di Sukoharjo Tidak Signifikan
Espos.id
Jenis Media: Solopos
Esposin, SUKOHARJO - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo menyebut konsumsi sampah para warga saat perayaan Tahun Baru 2025 tidak sampai menyebabkan penumpukan. Tambahan jumlah sampah akibat perayaan Tahun Baru dinilai tidak signifikan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala DLH Sukoharjo, Agus Suprapto saat dihubungi espos.id, Rabu (1/1/2025). Agus pun menerangkan bahwa produksi sampah pada hari biasa di Kabupaten Sukoharjo rata-rata mencapai 200 ton per hari. Sementara, berdasarkan data sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Mojorejo Sukoharjo pada Rabu (1/1/2025) hingga pukul 11.15 WIB mencapai 175.914 ton, atau masih dibawa bobot rata-rata harian.
“Jumlah itu berdasarkan sampah masuk hingga tengah hari. Kalau pun dalam satu hari penuh terus bertambah dan terdapat kenaikan dibandingkan hari biasa, itu tidak akan signifikan,” kata dia.
Dan penambahan itu, lanjut Agus, terjadinya di dua lokasi yang menjadi pusat keramaian saat perayaan tahun baru, yakni Solo Baru dan Kota Sukoharjo. “Personel pengambil sampah di Solo Baru kami tambah dengan perbantuan dari Kota Sukoharjo yang awalnya 15 orang menjadi 25 orang. Pengambilan sampahnya sendiri telah selesai sejak sekitar pukul 09.00 WIB tadi,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa produksi sampah selama perayaan tahun baru telah diantisipasi sejak jauh hari salah satunya dengan menyebar Surat Edaran (SE) Nomor 600.4/7 tentang Pengendalian Sampah Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2024 tertanggal 19 Desember 2024 dan bertandatangan Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo, Widodo.
Dalam SE itu menekankan minim sampah selama Nataru dengan cara mengurangi penggunaan sampah plastik dan diimbau agar menggunakan bahan-bahan yang bisa digunakan secara berulang. “Sejak jauh hari kami meneruskan SE tersebut ke kecamatan se-Sukoharjo dan harapannya menjadi sosialisasi minim sampah hingga ke masyarakat,” kata dia.
Agus pun berharap agar masyarakat tetap mampu menekan penumpukan sampah di momen-momen lainnya, terutama sampah plastik. “Agar masyarakat senantiasa mengurangi penggunaan plastik, kami imbau untuk menggunakan tempat atau bahan-bahan yang tidak sekali pakai, terutama untuk wadah makanan dan minuman,” pungkasnya.
Sebelumnya, pantauan espos.id di kawasan terpadu The Park Mall Solo Baru dan simpang empat Jl Ir. Soekarno saat malam perayaan Tahun Baru 2025, hingga pesta kembang api selesai dan ribuan warga yang turut merayakan itu bubar, tampak sampah tetap berserakan di area sekitar perayaan yang didominasi oleh plastik bekas makanan dan minuman. Sementara sampah bekas alas duduk, relatif kecil jumlahnya karena memang ribuan warga tersebut lebih memilih duduk tanpa alas plastik di ruas jalan atau di kendaraan pribadi mereka yang terparkir di sekitar lokasi tersebut.
Sentimen: neutral (0%)