Sentimen
Undefined (0%)
1 Jan 2025 : 16.32
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Batang, Tangki, Wonogiri, Yogyakarta

Rezeki Petani Alpukat Wonogiri, Sekali Panen Raup Cuan Puluhan Juta Rupiah

1 Jan 2025 : 16.32 Views 15

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Rezeki Petani Alpukat Wonogiri, Sekali Panen Raup Cuan Puluhan Juta Rupiah

Esposin, WONOGIRI — Alpukat bisa menjadi pilihan tanaman perkebunan yang menghasilkan cuan bagi petani di Kabupaten Wonogiri. Tanaman ini terbukti bisa tumbuh dan panen dengan hasil yang melimpah. 

Salah satu petani yang membudidayakan alpukat itu adalah Astarno di Desa/Kecamatan Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri. Di lahan sekitar 4.500 meter persegi dia mampu menanam lebih dari 150 batang pohon dan menghasilkan alpukat lebih dari 1,5 ton.

Hasil panen itu masih sangat mungkin bertambah mengingat tanaman itu baru sekali panen. Astarno baru mulai menanam alpukat pada 2021.  “Ini baru panenan pertama dan hasilnya ternyata bagus. Panenan kemarin saya jual ke orang [tengkulak] dan dipasarkan keluar daerah seperti Yogyakarta dan Jawa Timuran,” kata Astarno kepada Espos, Rabu (1/1/2025). 

Petani Wonogiri itu mengaku bisa menjual alpukat hasil panennya seharga Rp18.000/kg. Dengan harga itu, pada panen pertama, paling tidak dia mengantongi sekitar Rp27 juta. Hasil itu sudah cukup menguntungkan jika melihat biaya produksi mulai dari perawatan, pemupukan, dan pengobatan tanaman yang sekitar Rp10 juta. 

Biaya itu berlum termasuk pembelian bibit pada masa penanaman pertama pada 2021 lalu. Harga satu bibit bisa mencapai seratusan ribu rupiah berdasarkan jenis dan varietas alpukat. 

Pria 56 tahun itu meyakini hasil panennya itu akan semakin banyak seiring bertumbuhnya pohon. Menurutnya, semakin usia pohon alpukat tua, maka hasilnya akan semakin banyak. Asalkan tetap ada proses peremajaan. 

“Alpukat ini kuncinya ada di air. Kalau ada air dan dipupuk, hasilnya pasti bagus,” kata Astarno yang juga anggota DPRD Kabupaten Wonogiri itu. Astarno menanam alpukat di dua kebun berbeda.

Kebun pertama sudah berhasil panen sekali, sedangkan kebun kedua milik petani itu di Desa Giriharjo, Kecamatan Puhpelem, Wonogiri, yang seluas sekitar 5.500 meter persegi baru akan panen pertama dalam waktu dekat. 

Ekstensifikasi Tanaman Pertanian

Menurutnya, hasil panen alpukat di kebun kedua ini akan jauh lebih banyak. Selain jumlah pohonnya lebih banyak, mayoritas alpukat yang ditanam di kebun itu adalah alpukat varietas Aligator.

Selain varietas Aligator, Astarno juga menanam alpukat varietas lain seperti Red Vietnam dan Miki. Masing-masing varietas memiliki kelebihan dan kekurangan. Tetapi pada pertama kali panen, harga jual yang ditawarkan Astarno merata untuk semua jenis atau varietas alpukat yang dia panen. 

Selain di Kecamatan Puhpelem, perkebunan alpukat juga ada di Kecamatan Pracimantoro yang dimiliki Tito Juniadi. Pada awal 2024, jumlah tanaman alpukat yang dia tanam pada sejak 2021 sebanyak 12.000 batang di lahan seluas sekitar 47 hektare.

Kini perkebunan alpukat itu juga menjadi wisata Bukit Dewa-Dewi yang terbuka untuk umum. Tito menargetkan bisa menanamkan 50.000 batang pohon alpukat di lahan 120 ha pada 2027.

”Alpukat ini memang saya siapkan untuk skala ekspor ke Thailand. Kebutuhan alpukat di Thailand itu 3.000 ton per pekan. Jadi saya tidak bingung lagi cari pasarnya,” kata Tito, beberapa waktu lalu. 

Tito ingin membuktikan bahwa di lahan yang gersang dan tandus seperti Pracimantoro sekalipun, bisa menjadi perkebunan besar. Sistem pengairan kebun alpukat di Bukit Dewa-Dewi menggunakan irigasi tetes. Dia harus membeli air tangki untuk mengairi setiap pohon sekaligus memberikan pupuk cair.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, Baroto Eko Pujanto, menyampaikan alpukat sangat mungkin dikembangkan oleh petani di Wonogiri. Tanaman ini bisa ditanam di dataran rendah, sedang, atau tinggi, sehingga cocok di tanaman di lahan pertanian Wonogiri.

Dinas Pertanian kini berupaya melakukan ekstensifikasi tanaman alpukat dengan mendorong petani menanam varietas buah yang sesuai dengan kondisi lahan.

“Pasar buah alpukat sekarang saya pikir akan bagus. Apalagi sudah banyak orang menjalani pola hidup sehat. Salah satu makanan yang jadi favorit untuk menjaga pola hidup sehat  itu alpukat, karena bisa untuk program diet. Bisa juga diolah dengan berbagai macam,” kata Baroto.

Sentimen: neutral (0%)