Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Balekambang, Serang, Solo
Kembang Api dan Pertunjukan Tari Meriahkan Tahun Baru di Taman Balekambang Solo
Espos.id Jenis Media: Solopos
Esposin, SOLO — Atraksi kembang api memeriahkan pergantian tahun baru di Taman Balekambang Solo, Selasa (31/12/2024) malam.
Bersamaan dengan itu, sekitar 800 penonton lebih menyaksikan kemeriahan pertunjukan Sendratari Candra Purnama Ramayana di panggung terbuka.
Pertunjukan tari yang dipersembahkan oleh Dan's Dance Studio Solo itu sekaligus menutup akhir tahun 2024. Pertunjukan yang melibatkan puluhan penari itu ditutup dengan atraksi kembang api sebagai penanda memasuki tahun baru.
Pertunjukan tari tersebut mengambil kisah Ramayana yang menceritakan tentang kisah cinta Sinta dan Rama. Pada suatu ketika, diceritakan Sinta terbuai dengan keindahan kijang di hutan.
Kijang tersebut ternyata trik Rahwana untuk mengelabui Sinta agar bisa diculik. Rahwana menginginkan cinta Sinta. Namun Rama pun tidak terima atas penculikan tersebut, hingga akhirnya Rama mengutus pasukan yang dipimpin kera Hanoman untuk merebut kembali Sinta.
Perang besar pun terjadi antara pasukan Rama dan pasukan Rahwana. Keduanya saling serang. Hingga puncaknya, Rama dan Rahwana saling berhadapan. Singkat cerita, Rama berhasil menang. Semua adegan digambarkan dengan tari yang memukau.
Koreografer yang juga pimpinan Dan's Dance Studio, Danang Pamungkas, mengatakan penampilan malam itu spesial untuk tahun baru.
“Di cerita ini banyak memberikan petuah tentang kesetiaan, pengorbanan untuk keluarga, untuk negara mau mengorbankan nyawanya, yang hanyut dan dimulai dari kisah percintaan,” kata dia ketika ditemui Espos, Selasa malam.
Dalam satu pertunjukan akan ada delapan sampai sepuluh segmen dengan total durasi sampai dua jam.Meski merupakan tari tradisi yang juga bersumber dari tari klasik, pihaknya tetap menghadirkan berbagai inovasi agar pertunjukan tetap relevan buat penonton hari ini.
“Misalnya kami mencoba eksplorasi di kostum. Termasuk dari sisi koreografi. Jadi kami menggabungkan antara tari modern dan tradisi, tapi tidak saling mematikan, melainkan saling menguatkan,” kata dia.
Meski begitu, dirinya tetap menghadirkan iringan musik berupa gamelan untuk memberi pengalaman otentik bagi penonton malam itu.
“Kami di sini mengambil musik yang klasik, jadi tidak terlalu dicampur dengan garapan musik sekarang,” kata dia. Terkait konsep musik, dirinya menggandeng maestro Wahyu Santosa Prabowo.
Dia berharap pentas tersebut terus berkelanjutan, tidak hanya hadir pada momen pergantian tahun baru saja. Namun juga semakin ramai acara serupa untuk terus menghidupi seni di Kota Solo.
Sentimen: neutral (0%)