Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Verizon
Kab/Kota: Beijing, Tiongkok, Washington
Kasus: pencurian, serangan siber
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Dua Operator Seluler AS Nyatakan Diri Aman dari Serangan Badai Garam Tiongkok
Rmol.id Jenis Media: Nasional
Kedua perusahaan mengatakan pihaknya kini sudah bekerja sama dengan penegak hukum dan pejabat pemerintah untuk mengamankan serangan yang dikaitkan dengan Tiongkok tersebut.
"Kami tidak mendeteksi adanya aktivitas oleh aktor negara-bangsa di jaringan kami saat ini," kata juru bicara AT&T, dikutip dari Nikkei Asia, Senin 30 Desember 2024.
"Berdasarkan penyelidikan kami saat ini atas serangan ini, Republik Rakyat Tiongkok menargetkan sejumlah kecil individu yang menjadi incaran intelijen asing," jelasnya.
Juru bicara melanjutkan, meskipun hanya beberapa kasus informasi yang disusupi yang teridentifikasi, AT&T memantau dan memperbaiki jaringannya untuk melindungi data pelanggan, dan terus bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menilai dan mengurangi ancaman tersebut.
Pernyataan serupa diberikan Kepala Bagian Hukum Verizon dalam sebuah pernyataan.
“Kami belum mendeteksi aktivitas pelaku ancaman di jaringan Verizon selama beberapa waktu, dan setelah bekerja keras mengatasi insiden ini, kami dapat melaporkan bahwa Verizon telah mengendalikan aktivitas yang terkait dengan insiden khusus ini,” katanya.
Pada Jumat, 27 Desember 2024, pejabat AS menambahkan perusahaan telekomunikasi kesembilan yang tidak disebutkan namanya ke dalam daftar entitas yang diretas oleh peretas Salt Typhoon dan mengatakan bahwa pihak Tiongkok yang terlibat memperoleh akses ke jaringan dan pada dasarnya memiliki akses yang luas dan penuh, yang memberi mereka kemampuan untuk menentukan lokasi geografis jutaan orang dan merekam panggilan telepon.
Pejabat Tiongkok sebelumnya menggambarkan tuduhan tersebut sebagai disinformasi dan mengatakan Beijing dengan tegas menentang dan memerangi serangan siber dan pencurian siber dalam segala bentuk.
Pihak Washington sebelumnya menuduh peretas menargetkan Verizon AT&T, Lumen dan perusahaan telekomunikasi lainnya, dan mencuri penyadapan audio telepon beserta sejumlah besar data rekaman panggilan.
Menanggapi serangan siber tersebut, Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS pada tanggal 18 Desember mendesak tokoh-tokoh senior pemerintah dan politik untuk memindahkan komunikasi seluler ke aplikasi yang dienkripsi secara menyeluruh.
Sasaran Badai Garam dilaporkan termasuk pejabat yang terkait dengan kampanye presiden Demokrat Kamala Harris dan Republik Donald Trump.
Sentimen: negatif (99.1%)