Kontraktor Jembatan Butuh Sragen Akui Butuh Perpanjangan Waktu 3 Hari
Espos.id Jenis Media: Solopos
Esposin, SRAGEN--Kontraktor Jembatan Butuh dari CV Kurnia Jaya Blora mengakui masih butuh tambahan waktu selama tiga hari pascakontrak berakhir pada Selasa (31/12/2024). Dengan pengerahan 100 pekerja dan sejumlah alat berat dengan kerja lembur 24 jam dan sistem sif, kontraktor bisa menyelesaikan pekerjaan sampai pengecoran lantai jembatan di bentang tengah. Untuk pengaspalannya harus menunggu umur beton paling lama tiga hari.
Kontraktor bersama Dinas Pekerjaan Umum. (DPU) Sragen menggelar rapat evaluasi progres capaian volume pekerjaan proyek Jembatan Butuh di wilayah Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen, Senin (30/12/2024). Dalam rapat evaluasi itu didampingi dari Inspektorat dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sragen. Setelah rapat berakhir, mereka berlanjut rapat bersama Komisi III dan perwakilan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sragen. Dari pihak Banggar DPRD Sragen diwakili anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Fathurrohman.
Dalam forum itu, Fathurrohman menyinggung tentang utang kontraktor di salah satu bank milik pemerintah kabupaten (Pemkab) Sragen senilai Rp4 miliar. Dia menyampaikan sampai menjelang akhir kontrak utang itu belum lunas dan baru dibayarkan bunganya. Fathur menginginkan supaya utang itu diselesaikan karena jaminannya surat instruksi (SI) kerja. Dia berencana melihat dokumen kontraknya seperti apa.
Anggota Komisi III DPRD Sragen Muh. Haris Effendi mengusulkan kepada DPU dan Inspektorat agar pencairan dana kepada kontraktor tidak berdasarkan termin tetapi berdasarkan money certificate (MC) atau pengajuan penagihan pembayaran dari kontraktor yang diajukan setiap bulannya. Haris mendapat informasi dari DPU pengajuan MC terakhir dari kontraktor pada 25 Desember 2024 dan hingga Senin belum dibayarkan.
"Jadi amannya, DPU mencairkan dana pembayaran pekerjaan itu sesuai dengan pengajuan MC itu. Nanti dihitung volume pekerjaannya dan itu yang dibayarkan. Ini hanya usulan. Tujuan kami supaya kontraktor bertanggung jawab," ujar Haris.
Sementara persoalan utang kepada pihak bank milik Pemkab Sragen itu dibenarkan Wakil Direktur CV Kurnia Jaya Blora Andi Kurniawan. Dia menyampaikan perjanjian dalam utang itu sampai Februari dan pada akhir Desember 2024 ini bisa saja langsung ditutup.
"Saya secara prinsip ikut aturan. Apa pun yg diberikan DPU dan Inspektorat, amannya bagaimana dan skema pencairannya seperti apa saya ikut. Saya fokusnya menuntaskan proyek ini. Volume pekerjaan sampai sekarang (Senin) mencapai 98,2%, tinggal cor sekitar 0,3%. Besok cor selesai," ujar Andi.
Andi mengungkapkan tutup kontraknya per 31 Desember 2024 pukul 24.00 WIB. Kalau perhitungan pada saat pengajuan MC, jelas dia, sudah 97,8% tetapi kalau pada saat kontrak berakhir Selasa besok diperkirakan volume pekerjaan mencapai 98,8%. Dia mengungkapkan sisa 1,2% itu tinggal pengaspalan saja yang bisa dilakukan setelah menunggu umur beton.
"Jadi pengaspalan lantai jembatan memang harus menunggu di umur beton sehingga kami harus mengajukan penambahan waktu selama tiga hari. Umur beton itu diperkirakan tiga hari cukup. Kalau terkait tidak lurusnya bentang tengah dengan bentang di Pulang itu bisa diatasi tim erector hanya dalam waktu 1-2 jam," ujar Andi saat berbincang dengan Espos.
Andi menyatakan upaya penuntasan pekerjaan jembatan sampai tersambung ini sudah sangat bersyukur Karena pada 11 November 2024 lalu, persepsi publik ketika terjadi bencana banjir dianggap tidak akan selesai. "Kami berikhtiar 1,5 bulan ternyata bisa tersambung. Ini bagi kami luar biasa tentramnya," kata dia.
Sentimen: neutral (0%)