Sentimen
Undefined (0%)
30 Des 2024 : 18.34
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Magetan

Tokoh Terkait

Dinkes Magetan Catat Ada Puluhan Kasus ODHA pada 2024, Didominasi Perilaku LSL

30 Des 2024 : 18.34 Views 23

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jatim

Dinkes Magetan Catat Ada Puluhan Kasus ODHA pada 2024, Didominasi Perilaku LSL

Esposin, MAGETAN – Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan mencatat ada lebih dari 500 kasus orang dengan HIV/Aids (ODHA). Bahkan, hingga akhir 2024 tercatat ada 74 kasus baru ODHA. Sedangkan kasus baru ini melibatkan anak muda dengan perilaku laki seks laki (LSL). 

Jumlah tersebut menurut Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Magetan, Agoes Yudi Purnomo, merupakan temuan baru setelah pada tahun 2023 lalu kasus yang tercatat didominasi perilaku seks bebas dan penggunaan jarum suntik.

“Total ada lebih dari 500 kasus yang tercatat, Sepanjang tahun ini kami catat ada 74 kasus baru, dengan dominasi anak muda perilaku laki seks laki [LSL],” ucapnya Senin (30/12/2024).

Agoes mengungkap, hasil tersebut menggeser penyebab penyebaran orang dengan HIV/AIDS yang sebelumnya mayoritas penularan lebih banyak terjadi dari suami kepada istri dan anak, kini mayoritas kasus baru berasal dari hubungan LSL.

“Selain melalui hubungan LSL, penularan juga terjadi melalui hubungan seks heteroseksual dan dari ibu kepada bayi. Kasus pada bayi sering kali disebabkan oleh kurangnya pemeriksaan kehamilan atau tidak mengikuti saran medis seperti persalinan caesar,” jelas dia.

Selain penularan yang terdapat pada lingkaran hubungan seks antar laki-laki, kasus serupa juga masih ditemukan pada bayi yang ditularkan melalui ibu. Hal ini menjadi perhatian khusus dinas terkait serta mendorong para suspect yang positif untuk para calon ibu yang sedang hamil agar rutin melakukan kontrol di fasilitas kesehatan terdekat.

“Jika virus pada ibu tidak terkontrol, risiko penularan ke bayi sangat tinggi. Penolakan terhadap pemeriksaan rutin atau rekomendasi medis, seperti melahirkan secara caesar, menjadi salah satu penyebabnya,” tambahnya.

Agoes memperingatkan bahwa virus HIV hingga saat ini belum ditemukan obat maupun vaksin yang bisa menyembuhkan penderita. Para penderita HIV ketika sudah terjangkit harus menjalani pengobatan antiretroviral (ARV) untuk dapat menekan perkembangan virus.

“Jika tidak menjalani pengobatan ARV, virus dapat berkembang menjadi AIDS, menyebabkan penurunan kondisi kesehatan yang parah, hingga kematian,” ujarnya.

Lonjakan kasus HIV di Magetan menjadi pengingat pentingnya pencegahan dan kesadaran masyarakat. Dengan mengikuti arahan medis, seperti pemeriksaan rutin dan menghindari perilaku berisiko, masyarakat dapat membantu menekan laju penyebaran virus ini.

 

Sentimen: neutral (0%)