Sentimen
Undefined (0%)
29 Des 2024 : 13.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Seoul

Kasus: kebakaran, kecelakaan

Korban Jiwa Kecelakaan Pesawat di Korsel Jadi 94 Orang, Jeju Airlines Minta Maaf

29 Des 2024 : 13.30 Views 9

Espos.id Espos.id

Korban Jiwa Kecelakaan Pesawat di Korsel Jadi 94 Orang, Jeju Airlines Minta Maaf

Esposin, JAKARTA - Kecelakaan pesawat Jeju Air 7C2216 di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan diketahui telah menelan korban hingga 94 orang meninggal dunia dari total 181 orang yang berada dalam pesawat tersebut, mencakup 175 penumpang dan 6 kru maskapai.  

Dalam laporan terbaru Kantor Berita Yonhap, Minggu (29/12/2024) kecelakaan yang terjadi pada pagi pukul 09.07 waktu setempat itu disebabkan kerusakan roda sehingga pesawat keluar dari landasan pacu saat mendarat.  

Kondisi tersebut membuat pesawat bertabrakan dengan dinding pagar di Bandara Internasional Muan di daerah Muan, Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul. Setidaknya hanya 2 orang orang yang saat ini baru berhasil diselamatkan dari kecelakaan yaitu seorang penumpang dan seorang awak pesawat yang keduanya wanita. 

Keduanya berhasil diselamatkan tak lama setelah kecelakaan dan dirawat di sebuah rumah sakit di Mokpo.  Sementara itu, semua orang yang hilang diduga telah tewas, kata otoritas pemadam kebakaran, seraya menambahkan bahwa mereka beralih ke operasi pencarian untuk menemukan jenazah. 

Kamar jenazah sementara telah didirikan di dalam bandara Muan untuk memakamkan jenazah para korban. Setelah pesawat menabrak tembok, penumpang terlempar keluar dari pesawat. Peluang untuk selamat sangat rendah," kata seorang pejabat pemadam kebakaran. 

Pejabat tersebut juga melaporkan bahwa pesawat tersebut nyaris hancur total sehingga sulit untuk mengidentifikasi korban yang tewas. Namun, pihak berwenang saat ini masih dalam proses pemulihan jenazah.  

"Kami sedang dalam proses pemulihan jenazah, yang akan memakan waktu," jelasnya.  

Diberitakan sebelumnya, pesawat yang kembali dari Bangkok itu sebagian besar penumpang adalah warga Korea, kecuali dua warga negara Thailand. Video yang ditayangkan oleh stasiun TV lokal menunjukkan pesawat tersebut berusaha mendarat tanpa roda pendaratan yang terpasang. 

Pesawat tersebut tergelincir di tanah, menabrak dinding beton sebelum meledak dan dilalap api. Para pejabat meyakini kegagalan roda pendaratan, yang mungkin disebabkan oleh tabrakan dengan burung, dapat menjadi penyebab kecelakaan tersebut. Mereka memulai penyelidikan di lokasi untuk menentukan penyebab pastinya.

Bertanggung Jawab

Maskapai penerbangan Jeju Air meminta maaf atas kejadian kecelakaan pesawat yang terjadi akibat kerusakan pada roda ketika melakukan pendaratan. Setidaknya sebanyak 92 penumpang dilaporkan meninggal dunia.  

Dikutip dari akun resmi Instagram @jejuair_official, Minggu (29/12/2024), pihak maskapai menyatakan akan bertanggung jawab melakukan evakuasi sekaligus memberikan bantuan penuh pada korban kecelakaan tersebut.  

“Kami Jeju Airlines sedang dalam masalah di Bandara Muan. Kami menundukkan kepala dan meminta maaf kepada semua yang terkena dampak,” tulis manajemen Jeju Air dalam unggahan tersebut.  

Jeju Air berkomitmen untuk mengupayakan penyelamatan terbaik dan saat ini maskapai tersebut beroperasi dengan sistem tanggap darurat militer. 

“Kami telah membentuk kekuatan pendukung untuk keluarga yang berduka, untuk para korban dan keluarga mereka. Kami akan memberikan bantuan tanpa ragu-ragu untuk persyaratan yang diperlukan,” jelasnya seperti dikutip Bisnis.  

Pihak Jeju Air juga memberikan kronologi kecelakaan yang terjadi pada 29 Desember 2024, sekitar pukul 09.03 pagi pada pesawat Bangkok-Muan 7C2216. Pesawat tersebut berupaya mendarat di Bandara Internasional Muan, tetapi kerusakan roda membuat pendaratan gagal dan terjadi kebakaran.  

“Di atas segalanya, kami menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf kami yang terdalam kepada para penumpang dan keluarga yang berduka yang kehilangan ketenaran mereka dalam kecelakaan,” ujar Jeju Air dalam unggahan terbarunya.  

Kendati demikian, manajemen mengungkap hingga saat ini, penyebab kecelakaan sulit ditentukan dan pihaknya masih harus menunggu pengumuman resmi penyelidikan oleh instansi pemerintah terkait.  

“Sekali lagi, kami berdoa untuk kedamaian mereka yang kehilangan ketenaran karena kecelakaan itu, dan kami menyampaikan permintaan maaf kami yang terdalam kepada keluarga yang berduka,” tuturnya. 

Sentimen: neutral (0%)