Sentimen
Undefined (0%)
29 Des 2024 : 14.19
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam, Kambing, Sapi

Institusi: ITB

Kab/Kota: Boyolali, Dukuh, Edinburgh

Kisah Inspiratif Warga Boyolali, Bangun Start Up demi Bantu Karier Anak Muda

29 Des 2024 : 14.19 Views 9

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Kisah Inspiratif Warga Boyolali, Bangun Start Up demi Bantu Karier Anak Muda

Esposin, BOYOLALI -- Kisah inspiratif datang dari seorang pemuda asal Dukuh Tumang Krajan, Desa/Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Angga Fauzan, yang mengharumkan nama Kota Susu dengan kesuksesannya.

Berawal dari keluarga tidak mampu, bahkan pernah tinggal di bekas kandang ternak, pria 30 tahun tersebut berhasil mengubah nasibnya lewat pendidikan dan tekad yang kuat. Setelah lulus S2 di The University of Edinburgh, Inggris, pada 2019, ia membangun startup My Skill di bidang persiapan karier dan peningkatan keahlian.

Tak hanya membuat startup, ia juga mendirikan komunitas sukarelawan Boyolali Bergerak di tempat asalnya. Ditemui Espos di Alun-alun Lor Boyolali saat kegiatan Boyolali Bergerak, Sabtu (28/12/2024), Angga Fauzan menyampaikan komunitas tersebut dibuat pada pertengahan 2016.

Komunitas tersebut menyelenggarakan berbagai kegiatan, salah satunya beasiswa pelajar dan bimbingan belajar untuk melanjutkan kuliah. Alumnus SMAN 3 Boyolali tersebut mengakui ada latar belakang emosional saat ia membangun Boyolali Bergerak.

Ia tidak ingin ada anak yang merasakan sulit dan bingungnya melanjutkan pendidikan. Selain itu, Angga mengatakan dirinya bisa bersekolah karena beasiswa.

“Saya kuliah S1 di ITB dengan Bidikmisi, lalu S2 di UK dari beasiswa LPDP, dari rakyat. Sehingga saya ingin give back ke society. Ibarat kata uang beasiswa yang saya dapatkan, mau saya kembalikan secara tidak langsung lewat tindakan yang saya buat,” kata dia.

Ia mengaku berasal dari keluarga kurang mampu, ia berkukuh untuk melanjutkan pendidikan dengan motivasi untuk mengubah nasib. Ia percaya pendidikan menjadi metode paling dasar agar manusia bisa naik tangga sosial.

“Pemantik besar saya waktu SMP itu saya baca buku tetralogi Laskar Pelangi. Itu membantu saya punya inspirasi dan dorongan untuk termotivasi lanjut sekolah, kuliah, bekerja di tempat yang bagus, dan tetap membangun daerahnya,” kata dia.

Selama ini, ia juga mendapatkan dukungan yang besar dari kedua orang tuanya walaupun awalnya bukan dari keluarga kurang mampu. Dulunya, sang ibu bekerja keliling menjual ayam goreng sedangkan sang ayah bekerja membuat kerajinan tembaga.

Ia mengakui keluarganya pernah tinggal di bekas kandang kambing milik kakek-neneknya. Sekarang ibunya sudah tidak bekerja berjualan keliling, sedangkan sang ayah masih bekerja membuat kerajinan tembaga.

Ingin Jadi Bupati Boyolali

“Mimpi besar saya, saya ingin jadi Bupati Boyolali 2045. Kalau [mimpi] sederhananya, saya ingin buat sekolah di Boyolali yang sangat keren, bagus, tapi affordable untuk semuanya. Kalau bisa gratis,” kata anak pertama dari dua bersaudara tersebut.

Selanjutnya, awal mula ia membuat Boyolali Bergerak berawal dari melihat teman-temannya yang kuliah dan bekerja merantau keluar kota. Sehingga, ia berpikir anak-anak muda di Boyolali semakin sedikit.

“Makanya kami berpikir bagaimana kalau kami membuat kegiatan, komunitas, yang para perantauanya tetap bisa berbuat baik ke daerah asalnya,” kata dia.

Kegiatan Boyolali Bergerak tetap melibatkan para perantau seperti program beasiswa Kakak Asuh dan bimbingan belajar yang bisa membantu pelajar Boyolali untuk bersekolah. Setiap Ramadan dan Iduladha juga terdapat kegiatan untuk masyarakat Boyolali.

Setiap Ramadan, Boyolali Bergerak mengadakan kegiatan di Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) bahkan pernah membangun masjid dengan taman baca di Selo. Lalu momen Iduladha terdapat penyembelihan 5-20 ekor kambing atau sapi di berbagai wilayah.

“Kegiatan kami memang biasanya di waktu liburan, menunggu teman-teman di Boyolali pulang kampung. Kami bikin kegiatan 1-2 hari,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, Budi Prasetyaningsih, sangat mendukung gerakan pemuda di Boyolali. Ia juga sangat mengapresiasi Angga Fauzan yang masih mau membangun daerah asal padahal sudah pernah melanglang buana ke negara lain.

Ia bahkan pernah mengundang Angga untuk menjadi pembicara dalam acara pertemuan OSIS se-Boyolali. Tujuannya agar mereka termotivasi dan menjadi contoh yang baik. “Ternyata anak Boyolali bisa. Alhamdulillah,” kata dia. 

Sentimen: neutral (0%)