Sentimen
Negatif (91%)
25 Des 2024 : 11.18
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Hyundai, Suzuki, Toyota, Wuling

Tokoh Terkait

PPN 12 Persen Abaikan, Tak Berdampak pada Penjualan Mobil

25 Des 2024 : 11.18 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Otomotif

PPN 12 Persen Abaikan, Tak Berdampak pada Penjualan Mobil

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohanes Nangoi mengatakan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025 tidak akan berdampak negatif pada penjualan kendaraan karena pemerintah menggelontorkan insentif-insentif fiskal.

"Kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025 mendatang tidak akan berdampak negatif pada potensi penjualan, dan bahkan dapat diabaikan," kata Ketua Umum Gaikindo Yohanes Nangoi dalam keterangan resmi, Selasa (23/12).

Menurut Yohanes, kebijakan insentif fiskal awal Januari 2025 dapat mengeliminasi kekhawatiran pemain industri kendaraan bermotor akan risiko kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025.

Pemerintah mengumumkan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen untuk mobil hybrid yang mulai diterapkan pada 1 Januari 202. Diskon PPnBM mobil hybrid berlaku satu tahun.

Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI Rustam Effendi mengatakan PPnBM ditanggung pemerintah 3 persen cuma buat mobil hybrid yang dirakit di Indonesia.

"PPnBM DTP 3 persen hybrid hanya untuk produksi dalam negeri peserta program Kemenperin, yang berhak mendapatkan reduced tarif PPnBM," kata Rustam kepada CNNIndonesia.com, Selasa (17/12).

Dasar hukum pemberian insentif di mobil hybrid ini sudah termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021.

Selanjutnya pemerintah juga memberi insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) DTP sebesar 10 persen untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) completely knocked down (CKD), PPnBM DTP 15 persen untuk KBLBB impor completely built up (CBU) dan CKD, serta Bea Masuk nol persen untuk KBLBB CBU.

Daftar mobil hybrid buatan lokal potensi dapat insentif

- Toyota Yaris Cross Hybrid harga mulai Rp440 juta
- Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid harga mulai Rp477 juta
- Suzuki Ertiga Hybrid harga mulai Rp277 juta
- Suzuki XL7 Hybrid harga mulai Rp288 juta
- Wuling Almaz RS Hybrid harga mulai Rp442 juta
- Hyundai Santa Fe Hybrid harga mulai Rp786 juta
- GWM Haval Jolion HEV harga mulai Rp405 juta.

(rac/mik)

[Gambas:Video CNN]

Sentimen: negatif (91.4%)