Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Karanganyar, Solo
Wali Murid Audiensi dengan DPRD Solo, Yayasan Al Abidin akan Berbenah
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Wali Murid Audiensi dengan DPRD Solo, Yayasan Al Abidin akan Berbenah](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/12/20241224172301-al-abidin-solo.jpeg?quality=60)
Esposin, SOLO-Puluhan perwakilan wali murid Yayasan Al Abidin menggelar audiensi dengan Komisi IV DPRD Solo, Selasa (24/12/2024). Mereka menuntut transparansi atas sejumlah kebijakan Yayasan yang dianggap merugikan orang tua murid. Yayasan Al Abidin Solo menyatakan akan terus berbenah.
“Kami menuntut transparansi dari Yayasan Al Abidin terkait sejumlah kebijakan. Mulai dari transparansi biaya daftar ulang, penggunaan anggaran kegiatan, sejumlah pungutan termasuk infak, dan beberapa catatan lain yang disampaikan para wali murid. Ini kami lakukan agar Yayasan semakin professional dan accountable dan sekolah semakin baik dalam mendidik putra dan putri kami,” ujar Koordinator orang tua murid, Iman Buhairi Santoso.
Dia mengatakan transparansi anggaran kegiatan penting disampaikan karena ada sejumlah kegiatan yang layak dipertanyakan. Dia mencontohkan keberangkatan perkemahan untuk kelas V SDII ke Lapangan Dayu di Gondangrejo Karanganyar yang melewati jalur tol. Pada saat itu siswa putra dan putri diangkut dengan mobil truk atau bak terbuka.
"Ïni contoh kebijakan yang membahayakan siswa. Bukankah setiap kegiatan sudah disiapkan mata anggaran yang aman. Pada kegiatan lain juga putra putri kami diangkut dengan kendaraan yang tidak proper untuk nama besar Al Abidin,” tambah Iman.
Menurut Iman, protes berawal para orang tua siswa yang kemudian membentuk grup WhatsApp Portal atau Persatuan Orangtua Murid Al Abidin, soal transparansi penarikan uang daftar ulang (DU). Para orang tua murid itu berasal dari SDII, SD ICT dan SDTQ.
Pembayaran 50% uang DU itu menjadi syarat pengambilan rapor semester ganjil pada Jumat atau Sabtu (19-20/12/2024) pekan lalu. Namun kemudian para orang tua murid saling curhat mengenai kekecewaan mereka.
“Kami minta rapor anak kami, padahal SPP anak sudah terbayarkan sampai Desember yang artinya hak kami pada semester berjalan sudah selesai, tapi tetap tidak diperbolehkan karena kami belum membayar 50% dari uang daftar ulang,” kata salah seorang wali murid.
Salah satu yang mengemuka dari keluhan orang tua murid Al Abidin Solo, ada anak yang belum lunas SPP pada saat tes tengah semester atau akhir semester diminta menunggu di perpustakaan. Baru setelah tes selesai dikerjakan oleh teman-temannya, si anak dipersilakan masuk kelas dan mengerjakan ujiannya.
Sebagian orang tua sudah menanyakan kepada wali kelas atau kepala sekolah, namun selalu dijawab bahwa hal itu merupakan kebijakan dari Yayasan. Iman berharap DPRD bisa membantu menyelesaikan masalah ini hingga tuntas.
Pelaksana Humas Yayasan Al Abidin Solo, Imam Samodra, menyatakan Yayasan Al Abidin Solo mengucapkan terima kasih atas perhatian orang tua yang hadir ke DPRD Solo.
"Selama ini kami sudah menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua. Jika dirasa masih kurang, maka kami akan terus berbenah untuk memperbaiki pola komunikasi dengan orang tua," kata Imam.
"Kami berusaha dengan sekuat tenaga, pikiran dan hati untuk mendidik putra-putri orang tua yang sudah diamanahkan kepada sekolah kami. Terkait masukan dari orang tua, kami akan terus dan selalu berbenah untuk menjadi lebih baik," lanjut Imam.
Sentimen: neutral (0%)