Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Ciganjur
Partai Terkait
Tokoh Terkait
![Gus dur](/images/default-avatar.png)
Gus dur
Jalan Kemanusiaan Gus Dur
Espos.id
Jenis Media: Kolom
![Jalan Kemanusiaan Gus Dur](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/12/20241222211947-najma-alya-jasmine.jpg?quality=60)
Haul ke-15 K.H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada Sabtu (21/12/2024) di Ciganjur, Jakarta, mengangkat tema Menajamkan Nurani Membela yang Lemah. Tema ini mencerminkan nilai-nilai perjuangan Gus Dur membela kaum mustad’afin.
Pesantren merupakan dunia Gus Dur. Gus Dur lahir di pesantren. Guru-gurunya orang pesantren. Pikirannya untuk pesantren. Kerjanya untuk pesantren. Karya-karya tulisnya mulanya tentang pesantren.
Karya-karya selanjutnya yang lebih mendunia juga tak lepas untuk pesantren. Gus Dur menjadi representasi pesantren. Ketika mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa juga untuk pesantren.
Ketika dilantik sebagai presiden menjadi kebanggaan pesantren. Ketika wafat pun Gus Dur mengabadi di pesantren. Hari ini saya kira Gus Dur adalah wali yang paling banyak diziarahi dari berbagai lintas agama, kepercayaan, ras, suku, dan bangsa.
Gus Dur adalah tokoh Indonesia yang paling banyak dikaji dan ditulis para akademikus maupun para penulis yang lain untuk studi demi mendapatkan ijazah seperti skripsi, tesis, dan disertasi, maupun untuk riset-riset yang lainnya.
Beberapa waktu lalu di portal database para akademikus, https://scholar.google.com atau Google cendekia, begitu saya menulis nama Gus Dur ditemukan 72.900 entri.
Saya coba entri nama-nama top lain, tak ada yang mendekati Gus Dur. Gus Dur juga salah seorang tokoh media darling yang paling banyak menjadi cover dan pemberitaan majalah, tabloid, koran, dan halaman depan media cetak dan online.
Gus Dur juga menjadi salah seorang tokoh yang banyak divisualisasikan para seniman, terutama dalam bentuk patung dan lukisan, termasuk mural (Salim, 2020). Gus Dur diimajinasikan, ditafsirkan, dan dimaknai para seniman secara merdeka dalam berbagai macam wujud dari tampilan kiai, trendi, sampai koloran.
Semua orang menikmati wajah-wajah Gus Dur di mana pun ditempatkan dengan riang gembira. Selain tokoh yang banyak ditulis, Gus Dur juga tokoh yang banyak menulis. Salah satu cara paling mudah mencari karya Gus Dur dapat dilihat di https://gusdur.net/video/page/3/.
Di website itu paling tidak kita bisa menikmati 1.385 tulisan Gus Dur , 62 video ceramah, dan foto-foto Gus Dur dan keluarga. Gus Dur telah menerbitkan 493 buku, baik sendirian, antologi, pengantar, dan epilog.
Lanskap tema pemikiran dan gerakan Gus Dur sangat luas, dalam tujuh kelompok besar yaitu pandangan-dunia pesantren, pribumisasi Islam, keharusan demokrasi, finalitas negara-bangsa Pancasila, pluralisme agama, humanitarianisme universal, dan antropologi kiai.
Pemikiran Gus Dur juga bisa dipetakan dalam lima sub, yaitu kekuatan Islam tradisional dan pesantren, kelemahan Islam tradisional saat ini di Indonesia, dinamisasi-tanggapan terhadap modernitas, pluralisme, dan humanisme, sertai kebaikan sosial-politik.
Peta pemikiran dan gerakan Gus Dur tidak ada kategori khusus pendidikan. Gus Dur memang tidak membatasi diri pada pendidikan dalam arti yang sempit, apalagi terbatas pada kelembagaan atau persekolahan.
Lingkup di atas secara simultan di dalamnya implisit mengandung aspek dasar pendidikan. Ketika Gus Dur membahas tentang Islam tradisional dan pesantren, sesungguhnya sedang membicarakan pendidikan, baik untuk menjelaskan substansi, melihat kekuatan, kelemahan, dialog (mendialogkan), mendinamisasi, dan mentransformasi pesantren.
Semangat Gus Dur untuk pesantren tak pernah berubah, mengajak pesantren mempertahankan khitahnya (dunia lama) yang positif dan bermanfaat dan menyerap dunia baru (kemajuan di luar pesantren) ke arah mana pesantren sedang bergerak.
Gus Dur secara tegas menyebut dengan perpaduan dunia lama dan dunia baru, pesantren akan maju (Barton, 1999). Gus Dur meyakini bila pesantren secara kreatif mampu berintegrasi dengan ssstem pendidikan nasional dan berusaha menjadi agen perubahan di masyarakat, masa depan pesantren akan cerah.
Gus Dur memberikan ide-ide brilian dan kritis untuk pengembangan pesantren, misalnya kurikulum, sistem pembelajaran, standardisasi akademik, standardisasi sarana prasarana, standardisasi manjemen administrasi, dan kerja sama dengan pihak luar.
Seluruh jejaknya itulah menyebabkan Gus Dur disebut sebagai agen perubahan pesantren yang responsif dan inovatif. Sampai di sini, dengan memperhatikan sosok Gus Dur secara menyeluruh dan mendalam, tampaknya Gus Dur penganut pendidikan sebagai laku disiplin petualangan-pengembaraan kehidupan (Whitehead, 1967).
Pendidikan sebagai tuntunan individu (menuju) pemahaman terhadap seni hidup. Petualangan adalah sebuah filosofi tentang kepercayaan, pilihan, kerja sama, kepercayaan diri, rasa hormat, penemuan, pemecahan masalah, kesenangan, tantangan, dan pengambilan risiko dalam memecahkan dan menemukan masalah.
Petualangan memberi kesempatan kepada siapa pun menghadapi tantangan diri mereka sendiri secara fisik dan mental, bekerja secara kooperatif sebagai kelompok untuk memecahkan masalah dan mengatasi risiko, dan mendapatkan rasa hormat, kepercayaan pada diri sendiri, dan kelompoknya.
Pendidikan dan aktivitas petualangan memiliki karakter yang relatif sama. Sebuah petualangan adalah pencarian atau perjalanan yang biasanya melibatkan perasaan heran, kagum, berani, menantang, eksplorasi, perjuangan, penemuan, dan ada risiko bahaya.
Karakter demikian, ditambah dengan fakta ketidakpastian yang tinggi dalam perjalanan petualangan, menyebabkan model adventure sebagai pendidikan pengetahuan dan pendidikan karakter terbaik.
Bagi manusia, aspek pengetahuan dan karakter memiliki nilai yang setara pentingnya (Silberman, 2016). Dalam konsep pendidikan petualangan memiliki kredo melayani, berusaha-berjuang, dan pantang menyerah.
Pendidikan petualangan selalu merangsang pengembangan pribadi. Mendorong keluar dari lingkungan familier yang melenakan. Menetapkan tantangan baru di tempat spartan dengan standar keamanan tinggi.
Memberikan pengalaman yang menginspirasi kemandirian, tanggung jawab, kerja sama tim, kepercayaan diri, kepedulian, pelayanan masyarakat dan kepekaan lingkungan (Sumardianta & Dawami, 2023).
Pemikiran yang demikian merupakan cara pandang pendidikan yang bukan hanya berorientasi pragmatis dan praktis ekonomis belaka, tetapi berdimensi yang lebih substansial (Supraja, 2022).
Gus Dur tampak lihai, kreatif, dan inovatif ketika memahami kekuatan dan keterbatasan-keterbatasan diri, sekaligus mengerti dunia luar yang diyakini memiliki potensi untuk mentransformasi dan mendinamisasi pesantren.
Dalam bahasa sekarang cara berpikir dan bergerak ala Gus Dur merupakan model integrasi yang diyakini para ilmuwan terkemuka kontemporer sebagai cara terbaik dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk peradaban umat manusia dalam bidang apa pun.
Saat ini telah banyak lembaga pendidikan di dunia yang mengembangkan dan menerapkan kurikulum multidisiplin, interdisiplin, bahkan transdisiplin, dari sekolah dasar, sekolah menengah, dan pendidikan tinggi.
Ilmu pengetahuan dan peradaban saat ini dan masa depan digerakkan dan dikembangkan secara multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin. Bagi Gus Dur, semua gerak ilmu pengetahuan untuk menajamkan nurani dan membela yang lemah. Bukan sebaliknya, menajamkan analisis untuk membela yang kuasa.
(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 21 Desember 2024. Penulis adalah penulis cerita pendek, novel, dan pengagum Gus Dur)
Sentimen: neutral (0%)