Esposin, SOLO – Pilek merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri maupun alergi yang jika disebabkan karena virus biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari.  Gejalanya antara lain demam, pilek, hidung tersumbat dan batuk.

Setelah sembuh, bukan berarti seseorang terbebas dan tidak akan terkena lagi. Pilek bisa datang lagi menyerang. Meski demikian, jika pilek datang terus-menerus dan berlangsung menahun, ini perlu diwaspadai.

Dokter spesialis di RS JIH Solo, dr. Netty Widiandari Sp. THT-KL mengatakan pilek yang datang berulang-ulang selama bertahun-tahun bisa disebabkan oleh alergi.

“Kalau pileknya menahun bisa jadi pertanda apa? Ini bisa menjadi pertanda adanya alergi di dalam tubuh,” ujarnya kepada Espos.id.

Menurutnya, jika seseorang mengalami pilek yang datang berlulang-ulang selama bertahun-tahun sangat kecil disebabkan oleh infeksi.

“Sepertinya tidak mungkin [karena] infeksi. Sebab kalau disebabkan infeksi itu penyembuhannya bisa dalam hitungan hari, pekan, dan bulan. Sedangkan kalau [infeksi] sudah tahunan, biasanya sudah terjadi komplikasi kemana-mana,” jelasnya.

 Dampak yang dirasakan pun sudah tidak hanya gejala pilek, tetapi juga lainnya seperti hidung berbau. 

“Misalnya pilek yang disebabkan oleh sinusitis nih, pilek menahun karena sinusitis setahun gitu ya sudah ke mana-mana, sinusitsnya sudah kemana-mana, sudah nyeri kepala ke mana-mana, hidungnya bau, dan sebagainya,” ujarnya. 

Oleh sebab itu, lanjutnya, dokter akan menganalisa penyebab awalnya terlebih dahulu. 

“Misalnya alergi sampai ke sinusitis, kemudian diobati dan sembuh, lalu kambuh lagi, itu karena sumbernya atau underlying disease-nya dari alergi. Itu sebab utamanya,” imbuh Netty.

Menurut Netty, untuk menangani pilek yang disebabkan oleh alergi ini adalah dengan menghindari penyebab alergi itu sendiri. 

“Kalau penyebabnya adalah alergi, berarti ada alergennya. Ini bisa saja debu, cuaca dingin, bulu hewan dan sebagainya. Nanti akan berkaitan dengan tata laksananya. Jika memang pilek ini disebabkan alergen, terapi utamanya adalah avoidance atau menghindari alergen atau penyebab alergi itu sendiri. Jika alerginya parah, ada obat untuk menekan alerginya,” jelasnya.

Lebih lanjut Netty mengatakan bahwa alergi tidak bisa sembuh. Namun demikian, alergi bisa dikendalikan yakni dengan menghindari penyebabnya.