Ingin Maafkan Koruptor, Mahfud MD Bingung Pemberantasan Korupsi Era Presiden Prabowo
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengkritisi sikap Presiden Prabowo Subianto terkait pemberantasan korupsi yang dinilainya membingungkan.
Melalui akun media sosialnya, Mahfud mengungkapkan ketidakpastian arah kebijakan pemerintah dalam menangani kasus korupsi.
Mahfud merujuk pada pernyataan Prabowo yang sebelumnya menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi hingga ke akar-akarnya. Dalam sebuah kesempatan, Prabowo menyatakan akan mengejar koruptor ke mana pun mereka melarikan diri, bahkan hingga ke Antartika.
"Sikap Presiden Prabowo tentang pemberantasan korupsi seperti membingungkan: 1) Katanya korupsi akan disikat, koruptor akan dikejar sampai ke Antartika,"katanya, dikutip, Senin (23/12/2024).
Namun, pernyataan terbaru Prabowo yang menyebutkan kemungkinan memberikan maaf kepada koruptor asalkan mereka mengembalikan uang hasil korupsi menimbulkan kebingungan.
Mahfud menilai sikap ini kontradiktif dengan komitmen awal untuk menindak tegas para pelaku korupsi.
Mahfud juga menyoroti pernyataan Prabowo yang meminta publik menunggu enam bulan untuk melihat hasil kebijakan pemberantasan korupsi. Menurut Mahfud, ketidakjelasan sikap ini dapat melemahkan upaya penegakan hukum dan memberikan sinyal yang salah kepada para koruptor.
"2) Tapi katanya lagi koruptor akan diberi maaf asal mengembalikan hasil korupsinya; 3) Masih ada harapan karena dia juga bilang, "Tunggu setelah 6 bulan","lanjut Mahfud.
Sementara itu, banyak pihak khawatir bahwa pemberian maaf kepada koruptor dapat mencederai rasa keadilan dan tidak memberikan efek jera.
(Ikbal/fajar)
Sentimen: negatif (66.3%)