Sentimen
Undefined (0%)
23 Des 2024 : 17.20
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Deddy Yevri Sitorus

Deddy Yevri Sitorus

Anggota DPR: HPP PPN 12% Produk Legislasi saat PDIP Berkuasa

23 Des 2024 : 17.20 Views 2

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Anggota DPR: HPP PPN 12% Produk Legislasi saat PDIP Berkuasa

Esposin, JAKARTA -- Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Novita Wijayanti, mengatakan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12% yang akan diterapkan mulai Januari 2025 berdasarkan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan merupakan produk legislasi kolektif antara pemerintah yang dikuasai PDIP dengan legislatif ketika itu.

Menurut dia, undang-undang tersebut disahkan pada tahun 2021 dan akan diterapkan mulai Januari 2025, dengan salah satu poinnya terkait kenaikan PPN dari 11% menjadi 12%. 

"Sejatinya justru mereka (PDIP) yang mengusulkan dan memutuskan, sekarang seolah-olah melempar kesalahan kepada Pak Prabowo, di mana Pak Prabowo menjadi Presiden baru dua bulan," kata Novita dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (23/12/2024). 

Seharusnya, kata Novita, para pemangku kepentingan tidak bersandiwara seolah-olah menjadi korban untuk mendapatkan simpati rakyat.

Dia pun menyayangkan adanya sikap PDIP yang menolak kenaikan PPN 12% yang merupakan hasil kesepakatan bersama.

Menurut Novita, saat ini yang paling penting adalah bagaimana bersama-sama mencari solusi untuk meringankan beban rakyat, sambil tetap menjaga keberlanjutan pembangunan dan ekonomi.

"Fokus kita sekarang adalah bagaimana menuntaskan tantangan ekonomi yang ada dan memastikan kebijakan ini dapat dijalankan dengan bijaksana demi kepentingan rakyat," katanya sebagaimana dilansir Antara. 

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Deddy Yevri Sitorus, meminta pemerintah untuk mengkaji ulang rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12%. 

"Jadi, sama sekali bukan menyalahkan pemerintahan Pak Prabowo (Subianto), bukan, karena memang itu sudah given dari kesepakatan periode sebelumnya," ujar Deddy dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (22/12/2024).

Oleh karena itu, Deddy yang juga anggota Komisi II DPR RI itu menyatakan bahwa sikap fraksinya terhadap kenaikan PPN 12% itu hanya meminta pemerintah untuk mengkaji ulang dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat saat ini.

Permintaan itu bukan berarti Fraksi PDIP menolak rencana kenaikan PPN menjadi 12%.

Sentimen: neutral (0%)