Esposin, SOLO -- Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menyatakan Sistem Penyediaan Air Minum atau SPAM Regional Wosusokas bakal bisa dirasakan manfaatnya oleh warga Solo, khususnya wilayah utara seperti Mojosongo, mulai Januari 2025.

Diana meninjau langsung pembangunan fasilitas SPAM Wosusokas itu di Kabupaten Wonogiri, Sabtu (21/12/2024). Infrastruktur itu akan beroperasi di Solo awal 2025.

Diana mengatakan SPAM tersebut diproyeksikan akan menambah layanan air minum perpipaan sebanyak 60.000 Sambungan Rumah (SR) untuk masyarakat di Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Kota Solo.

"Luar biasa bagus. Kualitas baik dan rapi. Seharusnya ini menjadi standar pembangunan SPAM skala regional," kata Diana melalui akun Instagram Kementerian PU @kementerianpu.

Menurut dia, SPAM Regional Wosusokas dibangun bertahap mulai 2023. Pekerjaan unit produksi meliputi pembangunan tiga unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gajah Mungkur berkapasitas 750 liter/detik.

Selain itu, Kementerian PU membangun reservoir berkapasitas 3.500 m³, kantor operasional, ruang kontrol, bangunan rumah kimia, rumah genset, rumah pompa, workshop, bangunan limbah B3, empat unit SDB (Slude Drying Bed), rumah jaga, pos jaga, dan musala.

Selanjutnya, kata dia, dikerjakan empat segmen unit distribusi yakni pembangunan Jaringan Distribusi Umum (JDU) utama sepanjang 83 km. Untuk Segmen 1 dan Reservoir Distribusi akan melayani 8.000 Sambungan Rumah (SR) di dua kecamatan Kabupaten Wonogiri.

Sumber air SPAM Regional Wosusokas berasal dari Waduk Gajah Mungkur. Pembangunan SPAM skala regional ini diharapkan meningkatkan akses air minum aman bagi masyarakat sekaligus mendukung perbaikan kesehatan masyarakat, termasuk mencegah stunting.

Terpisah, Direktur Utama PDAM Solo, Agustan, mengatakan SPAM Regional Wosusokas akan beroperasi di Solo mulai Januari 2025. Pelanggan yang mendapatkan layanan pertama adalah Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo.

Menurut dia, tahapan terkini adalah commissioning test atau proses pengujian dan pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan sistem atau fasilitas baru berfungsi dengan baik sebelum digunakan. “Wilayah yang pertama dilayani Mojosongo. Itu kan memang diperuntukkan mengganti sumur-sumur yang sudah ada,” kata dia kepada Espos.

Sebagai informasi, Perumda Air Minum Toya Wening (PDAM) Kota Solo memanfaatkan tiga jenis sumber air. Tiga jenis sumber air itu dimanfaatkan untuk melayani sekitar 57.253 pelanggan, yakni sumber air Cokro, Sungai Bengawan Solo, dan sumur dalam.