Ikut Kritisi Kenaikan PPN, Bintang Emon: Obat Sariawan Gua Nanti Kena PPN 12 Persen
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Bintang Emon, salah satu komika yang kritis terhadap pemerintahan kembali menyedot perhatian publik di media sosial.
Hal itu terkait unggahan terbarunya yang mengkritik kebijakan kenaikan PPN.
Salah satunya diunggah akun pegiat media sosial Maudy Asmara di X.
"Bintang Emon memang π π π π π π #TolakPPN12Persen #TolakKenaikanPPN," ujar Maudy Asmara sembari membagikan video dimaksud.
Dalam video viral itu, Bintang Emon mengkritik keras PPN 12 persen sembari menyinggung sulitnya pemerintah menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut.
Bintang Emon penasaran mengapa pemerintah tidak blak-blakan menerangkan alasan di balik PPN 12 persen, pun soal batasan PPN 12 persen seperti apa. Hal ini yang menurutnya dapat memicu masalah di masyarakat.
"PPN 12% buat barang mewah. PPN 12% buat semuanya, kecuali barang dan jasa pokok. Ini bakal clear kalau pemerintahnya gentle ngasih rilis resmi. Nih lho batasan PPN kayak gini. Tapi apa yang dilakukan? Tidak," ungkapnya, dikutip Minggu (22/12/2024).
Karena tidak 'clear' soal PPN 12 persen ini, alhasil menurut Bintang semuanya masih simpang siur. Kondisi demikian yang kemudian menurut dia berisiko membuat masalah di masyarakat.
"Jadi kalau ada masyarakat yang protes, bentrok sama masyarakat lainnya. (Beng!) Bagus cara mainnya. Biar ada yang belain tanpa perlu nyewa buzzer. Bagus, keren memang S3 ilmu politik. Keren," katanya.
Bintang melanjutkan, "Katanya pemerintah gak suka hoax sama misinformasi, tapi giliran gini aja diam itu emas tuh. Orang buset."
Dia kembali menekankan kenapa pemerintah tidak memberi tahu. Lalu mengatakan, "Orang maunya ngambil doang kagak mau ngomong timbang ngomong doang buset. Di masyarakat kita tuh orang ngambil kagak ngomong hitungannya maling. Orang ngambil ngomongnya beda, hitungannya nipu."
"Masa iya mau jadi kayak gitu sih? Kaga dong," jelasnya.
Bintang Emon juga menyinggung soal jumlah pejabat pemerintah pusat yang sudah begitu banyak, tapi tetap tidak ada yang mau bicara.
"Kan kementerian sudah nambah, lembaga nambah, staf-staf juga nambah, yang nge-gol-in ini hampir semuanya di DPR. Koalisi banyak banget isinya, utusan khusus banyak banget. Pejabat segitu banyak gak ada yang ngomong, gak punya lidah pada hah?".
Sebelum menutup pernyataannya, Bintang Emon menduga para pemerintah sariawan, makanya tidak ada yang mau bicara soal PPN 12 persen secara detail ke masyarakat.
"Kenapa pada kagak ngomong, pada sariawan? Nih gua sariawan gua tetap ngomong (sambil menunjukkan sariawan di belakang bibir). Karena obat sariawan gua nanti kena PPN 12%," sindirnya.
Untuk diketahui, sejumlah barang dan jasa yang dikenakan PPN 12 persen antara lain:
-Layanan kesehatan VIP atau fasilitas premium di rumah sakit
-Konsumsi listrik rumah tangga dengan daya 3.600-6.600 VA.
-Pendidikan bertaraf internasional atau layanan premium serupa.
-Beras premium dan buah-buahan kategori premium.
-Ikan berkualitas tinggi, seperti salmon dan tuna, serta seafood mewah seperti king crab.
-Daging premium seperti wagyu atau kobe yang harganya jutaan rupiah.
Kebijakan PPN 12 persen ini diprediksi akan menyerap hingga Rp75 triliun pendapatan negara. Tetapi di sisi lain, sejumlah analis mennyebut akan berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat. (bs-sam/fajar)
Sentimen: positif (50%)