Sentimen
Undefined (0%)
22 Des 2024 : 23.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Karanganyar, Klaten, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri

Indeks Pembangunan Manusia Wonogiri Naik, Kualitas Hidup Masyarakat Meningkat

22 Des 2024 : 23.29 Views 12

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Indeks Pembangunan Manusia Wonogiri Naik, Kualitas Hidup Masyarakat Meningkat

Esposin, WONOGIRI — Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Wonogiri meningkat menjadi 72,54 pada 2024. Kendati begitu, nilai IPM Kabupaten Wonogiri masih terendah di wilayah Soloraya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wonogiri, Rahmad Iswanto, menerangkan IPM Kabupaten Wonogiri naik 0,57 poin dari 71,97 pada 2023 menjadi 72,54 pada 2024. Kenaikan itu mempertegas IPM Kabupaten Wonogiri berada pada kategori tinggi.

Rerata kenaikan IPM Kabupaten Wonogiri selama lima tahun terakhir sebanyak 0.51 poin. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ukuran yang menunjukkan tingkat pencapaian pembangunan manusia di suatu wilayah.

IPM mengukur kualitas hidup dengan memperhitungkan tiga dimensi dasar, yaitu: umur panjang dan sehat, pengetahuan, kehidupan yang layak. Adapun indikator untuk menghitung IPM meliputi umur harapan hidup saat lahir, harapan lama sekolah, rerata lama sekolah, dan pengeluaran per kapita.

Semakin tinggi nilai IPM menunjukkan pencapaian pembangunan manusia di wilayah itu semakin baik. Menurut Rahmad, nilai IPM di Kabupaten Wonogiri didukung peningkatan semua komponen penyusunnya mulai dari umur panjang hingga standar hidup layak.

Akan tetapi, andil paling besar kenaikan nilai IPM itu yakni dimensi umur panjang dan sehat. Dia menerangkan sejak 2021 hingga 2024, umur harapan hidup saat lahir warga Kabupaten Wonogiri meningkat 0,54 tahun dari 76,38 tahun menjadi 76,82 tahun.

Kenaikan tingkat umur harapan hidup yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan sehat memberikan andil besar pada peningkatan IPM itu karena beberapa hal. Dia mengemukakan fasilitas kesehatan di Kabupaten Wonogiri semakin mudah dijangkau oleh warganya.

Misalnya ada 38 puskesmas di 25 kecamatan, ketersediaan 103 apotek yang tersebar di setiap wilayah, termasuk 43 poliklinik dan 10 rumah sakit. Selain itu mayoritas penduduk Kabupaten Wonogiri sudah menjadi peserta program jaminan kesehatan nasional atau JKN.

Catatan Espos, pada 2024 cakupan kepesertaan JKN di Kabupaten Wonogiri sudah mencapai 87%. Dengan cakupan itu Kabupaten Wonogiri sudah termasuk dalam kategori daerah Universal Health Coverage (UCH) tingkat pratama.

Umur Panjang dan Sehat

“Setelah kami review, umur panjang dan sehat ini yang paling banyak menyumbang peningkatan IPM di Kabupaten Wonogiri. Sementara yang lain, ada peningkatan tetapi juga belum signifikan,” kata Rahmad kepada Espos, Minggu (22/12/2024).

Dimensi pengetahuan yang ditandai harapan lama sekolah bagi penduduk tujuh tahun ke atas dan angka rata-rata lama sekolah bagi penduduk 25 tahun ke atas juga menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

Pada 2024 harapan lama sekolah bagi di Kabupaten Wonogiri selama 12,61 atau setara dengan lulusan SMA. Sedangkan angka rata-rata lama sekolah 7,68 tahun. BPS mencatat tingkat pendidikan penduduk Wonogiri terbanyak lulusan SD ke bawah yakni sebanyak 299.739 orang atau 45.49%.

Disusul lulusan SMP, SMK, dan SMK yang masing-masing 20,36%, 15,06%, dan 11,53%. Sementara penduduk yang mengenyam pendidikan tinggi mulai dari Diploma I hingga doktoral hanya 7,57%. 

Sementara itu, dimensi standar hidup layak yang direpresentasikan dengan pengeluaran per kapita penduduk juga meningkat, tetapi tidak banyak. Tahun ini pengeluaran per kapita masyarakat Kabupaten Wonogiri yang disesuaikan sebanyak Rp10,6 juta/tahun.

Dengan kata lain, pengeluaran per kapita masyarakat hanya sekitar Rp883.000/bulan. Tahun lalu pengeluaran per kapita masyarakat Kabupaten Wonogiri sekitar Rp858.000/bulan.

Jika dilihat selama lima delapan tahun terakhir atau sejak 2016, kenaikan IPM Kabupaten Wonogiri sebanyak 4,77 poin. Meski terus meningkat, nilai IPM Kabupaten Wonogiri masih paling rendah di Soloraya. IPM tertinggi di Soloraya ada di Kota Surakarta sebanyak 84,41, kemudian Sukoharjo 79,3, Klaten 78,16, Karanganyar 78,11, dan Sragen 75,53. 

Sentimen: neutral (0%)