Sentimen
Undefined (0%)
22 Des 2024 : 16.28
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Wonogiri

Harga Kebutuhan Pokok di Wonogiri Naik Jelang Nataru, Cabai Paling Signifikan

22 Des 2024 : 16.28 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Harga Kebutuhan Pokok di Wonogiri Naik Jelang Nataru, Cabai Paling Signifikan

Esposin, WONOGIRI — Harga sejumlah kebutuhan pokok pangan di Pasar Wonogiri naik menjelang Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2024-2025 dengan kenaikan paling signifikan terjadi pada cabai rawit. Meski demikian, pasokan kebutuhan pokok tetap terjaga.

Pedagang beras dan bahan pokok lainnya di lantai II Pasar Wonogiri, Tini Tomo, mengatakan harga beras mulai naik sejak awal Desember 2024. Dari yang semula Rp13.000/kg naik menjadi Rp13.500/kg. Kenaikan harga itu dinilai tidak signifikan. 

“Stoknya aman. Tidak ada keterlambatan atau kelangkaan. Ini malah lagi banyak, soalnya beberapa wilayah baru saja panen,” kata Tini saat ditemui Espos di losnya, Minggu (22/12/2024).

Tini memastikan kenaikan harga itu tidak terlalu mempengaruhi tingkat penjualan. Dia masih bisa menjual beras 2-3 kuintal per hari. Penurunan penjualan terjadi lebih karena cuaca hujan di Kabupaten Wonogiri, beberapa pekan terakhir ini. 

Hal itu dapat diketahui karena para pelanggan di los dagangnya banyak dari kalangan pengusaha mikro yang berjualan saat sore hingga malam. Banyak dari para pelanggan itu mengurangi pembelian beras. Misalnya yang biasanya bisa beli 10 kg beras berkurang menjadi 5 kg beras.

”Karena faktor cuaca. Sekarang kan kalau sore sampai malam hujan terus. Dagangan mereka jadi sepi, orang yang beli di warung berkurang karena malas keluar saat hujan,” ujarnya.

Selain beras, Tini juga menyebut kenaikan harga terjadi pada minyak goreng rakyat Minyakita yang telah melebihi harga eceran tertinggi (HET). Harga minyak goreng Minyakita sudah menyentuh Rp17.000/liter.

Padahal HET Minyakita menurut Peraturan Menteri Perdagangan No 18/2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat senilai Rp15.700/liter.

”Biasanya harga minyak goreng Minyakita di pasaran maksimal Rp16.000 karena HET-nya 15.700. Tetapi ini sudah beberapa hari naik. Ada yang Rp16.500/liter sampai Rp17.000/liter,” ujar dia.

Pedagang aneka bahan pangan lainnya di lantai I Pasar Wonogiri, Karsi, mengungkapkan salah satu bahan pokok yang harganya naik signifikan yaitu telur ayam. Sudah sekitar sepekan terakhir, harga telur ayam mencapai Rp30.000/kg. Sebelumnya harga telur ayam hanya Rp25.000/kg.

Tingkat Inflasi

”Tidak tahu penyebab kenaikan harganya apa. Mungkin karena mau Natal jadi harganya naik,” ucap dia.

Pedagang lainnya di lantai I Pasar Wonogiri, Suwarni, menyebut kelompok cabai-cabaian mengalami lonjakan kenaikan harga sejak dalam sepekan ini. Cabai rawit yang semula seharga Rp40.000/kg saat ini sudah mencapai Rp70.000/kg. 

Begitu juga cabai merah besar kini merangkak naik dari Rp50.000/kg menjadi Rp55.000/kg. Sedangkan cabai hijau besar dan kecil relatif stabil di kisaran Rp20.000/kg.

Menurut Suwarni, kenaikan harga itu sebenarnya lumrah. Sebab harga cabai memang sering naik saat musim hujan. Hal itu karena saat musim hujan seperti sekarang ini, hasil panen cabai tidak maksimal. Banyak cabai yang rontok dari tanamannya. Kualitas cabai juga tidak sebaik saat musim kemarau.

Kenaikan harga cabai tersebut tidak mengurangi tingkat penjualan. Setiap hari, stok cabai rawit dan cabai merah besar yang masing-masing 10 kg hampir selalu ludes terjual.

”Tapi modal jualan saya jadi lebih banyak. Untuk kulakan cabai saja butuh Rp2 juta. Padahal untung dari jualan cabai ya tetap saja, sama kayak harga cabai pas normal,” ungkap Suwarni.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Wonogiri pada awal Desember 2024 mencatat tingkat inflasi Kabupaten Wonogiri secara tahunan atau year or year sebesar 1,38%.

Sedangkan tingkat inflasi month to month sebanyak 0,47%. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau paling banyak mengalami inflasi dibandingkan kelompok lain, yakni 1,53% secara tahunan dan 1,25% secara bulanan.

Kelompok itu juga memberikan andil inflasi paling tinggi. Beberapa barang yang menyumbang inflasi tersebut antara beras, daging ayam, dan bawang merah.

Sentimen: neutral (0%)