Sentimen
Positif (78%)
22 Des 2024 : 15.27
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Ferrari

BUMN: Garuda Indonesia

Tokoh Terkait
Dony Tri Pamungkas

Dony Tri Pamungkas

Muhammad Ferrari

Muhammad Ferrari

Indonesia Tersingkir dari Piala AFF, Pengamat: Jangan Bully Pemain, Pelatih Harus Tanggung Jawab

22 Des 2024 : 15.27 Views 11

Rmol.id Rmol.id Jenis Media: Nasional

Indonesia Tersingkir dari Piala AFF, Pengamat: Jangan Bully Pemain, Pelatih Harus Tanggung Jawab


Satu-satunya gol dalam pertandingan yang menentukan tersebut dicetak Filipina melalui penalti Bjorn Martin Kristensen pada menit ke-64. Menyusul Dony Tri Pamungkas handball di dalam kotak terlarang.

Sempat melakukan pengecekan VAR, wasit asal Jepang yang memimpin laga memutuskan untuk memberikan tendangan penalti bagi Filipina. Kristensen pun menuntaskan dengan baik. 

Dalam laga ini sebenarnya Indonesia tampil lumayan baik. Namun semuanya buyar sejak menit ke-42. Skuad Garuda harus bermain dengan 10 pemain, setelah kapten tim Muhammad Ferrari dihukum kartu merah karena menyikut kapten Filipina Amani Aguinaldo.

Dengan hasil ini Indonesia dipastikan gagal ke semifinal Piala AFF 2024 karena hanya mampu berada peringkat ketiga klasemen akhir Grup B. Filipina yang menang dalam laga ini mendampingi Vietnam yang keluar juara Grup B usai menang telak 5-0 atas Myanmar.

Pengamat sepak bola Indonesia Akmal Marhali mengatakan, sebenarnya Filipina tidak terlalu bagus. Namun mereka unggul pengalaman.

"Filipina tidak bagus, pemain kita tidak kalah secara teknik. Tetapi pemain Filipina lebih pengalaman, lebih matang, mereka tahu cara menang. Ini tidak yang tidak kita miliki Timnas saat ini," ujar Akmal ketika dihubungi, Sabtu malam, 21 Desember 2024.

Akmal pun meminta masyarakat tidak melakukan kritikan ataupun kecaman kepada para pemain yang telah berjuang keras di atas lapangan. Akmal meminta para pemain jangan di-bully.

"Pelatihlah yang harus bertanggungjawab, ini adalah kegagalan keputusan yang diambil pelatih termasuk kegagalan strategi. Sehingga pemain muda kita terbebani, untuk menggantikan seniornya di event yang kita belum pernah juara," ujar Founder Save Our Soccer (SOS) ini.

Di sisi lain, Akmal melihat tetap ada hikmah dan pelajaran dari kegagalan ini. 


"Regenerasi belajar (dari) Thailand dengan kombinasi junior senior, tidak seperti kita hampir semuanya junior. Serta belajar dari Filipina tentang pemanggilan pemain mereka di luar negeri. Sekali lagi untuk pemain kita tetap semangat," demikian Akmal Marhali. 

Sentimen: positif (78%)