Sentimen
Undefined (0%)
20 Des 2024 : 17.33
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Kontroversi Lomba Tari Piala Gubernur Jateng: Panitia Akui Belum Dapat Izin

20 Des 2024 : 17.33 Views 4

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Kontroversi Lomba Tari Piala Gubernur Jateng: Panitia Akui Belum Dapat Izin

Esposin, SEMARANG – Lomba tari bertajuk Piala Gubernur Jawa Tengah yang digelar di Taman Indonesia Kaya, Kota Semarang, pada Jumat (20/12/2024), memicu protes keras dari peserta. Pasalnya, lomba tersebut tidak jelas karena tak kunjung dimulai.

Lomba sejatinya digelar tiga hari, Jumat-Minggu (20-22/12/2024). Hari pertama, lomba rencana dimulai pukul 09.00 WIB. Namun hingga siang, lomba tak kunjung berlangsung. 

Panitia Akui Belum Memiliki Izin dari Pemprov Jateng

Ketua panitia lomba dari Semarang Economy Creative, Mei, akhirnya memberikan penjelasan mengenai ketidakjelasan ajang yang seharusnya menjadi Lomba Tari Nasional Tingkat Jawa Tengah tersebut. Mei mengungkapkan bahwa panitia belum mendapatkan izin resmi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk menyelenggarakan acara ini, termasuk penggunaan nama Gubernur Jawa Tengah pada trofi yang diperebutkan.

“Kami sudah mengajukan [izin acara] tapi belum keluar. Kami juga sudah mengajukan permohonan [trofi Gubernur Jateng], tapi karena akhir tahun, suratnya mungkin belum dijawab,” ujar Mei saat menemui peserta yang kecewa di Taman Indonesia Kaya, lokasi lomba.

Pilihan yang Diberikan kepada Peserta

Mei juga menawarkan dua opsi kepada peserta yang terlanjur kecewa: melanjutkan lomba atau membatalkan acara dengan ganti rugi. Namun, panitia belum dapat memberikan penjelasan pasti mengenai besaran atau waktu pemberian ganti rugi tersebut.

“Dua opsi ini mungkin tidak memuaskan karena kejadian ini sangat disesalkan. Kami tidak akan membiarkan hal ini terjadi lagi di masa depan,” tambah Mei. “Kami ingin memastikan peserta diperlakukan secara adil, meskipun ada yang sudah pulang karena kecewa,".

Peserta Geruduk Kantor Gubernur Jateng

Lomba yang penuh ketidakjelasan ini juga menimbulkan reaksi keras dari peserta, yang mayoritas terdiri dari penari cilik yang didampingi orang tua. Bahkan, mereka sempat mendatangi Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Jumat pagi untuk meminta klarifikasi. Mereka sempat mengira bahwa lomba ini adalah inisiatif dari Pemprov Jateng.

Setelah mendapatkan penjelasan dari pihak Pemprov Jateng, peserta baru menyadari bahwa lomba tersebut bukan digelar oleh Pemprov Jateng, melainkan oleh pihak swasta, yaitu Semarang Economy Creative.

“Kami diberitahu oleh pihak Pemprov Jateng bahwa tidak ada yang namanya trofi Gubernur. Kami merasa dibohongi. Kami sudah mengecek, dan di sana tidak ada trofi gubernur,” ungkap salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya.

Sentimen: neutral (0%)