Sentimen
Undefined (0%)
20 Des 2024 : 16.15
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Solo

Tokoh Terkait
Budi Santoso

Budi Santoso

UMS Cetak Sejarah, Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus dalam Satu Waktu

20 Des 2024 : 16.15 Views 3

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

UMS Cetak Sejarah, Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus dalam Satu Waktu

Esposin, SOLO -- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan mengukuhkan tujuh guru besar baru pada Senin (23/12/2024). Pengukuhan tujuh guru besar dalam satu waktu tersebut merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah UMS.

Hal itu disampaikan Kabid Humas UMS, Budi Santoso, saat konferensi pers di RM Dapur Solo Edutorium UMS, Jumat (20/12/2024) siang. “Dalam kesempatan tersebut, UMS akan mencatat sejarah dengan mengukuhkan tujuh guru besar dari berbagai bidang keahlian dalam satu waktu,” kata Budi.

Pengukuhan tersebut rencananya dilaksanakan di Edutorium UMS. Sebelum dikukuhkan, para guru besar itu terlebih dahulu akan menyampaikan pidato pengukuhan sesuai bidang keahlian masing-masing.

Adapun tujuh guru besar tersebut yakni:

  1. Tri Widodo Besar Riyadi, dengan Riset Material Maju untuk Mengurangi Dampak Perubahan Iklim.
  2. Ambarwati, dengan Riset Streptomyces: Bakteri Pengahasil Antibiotik Terbesar.
  3. Erindyah R Wikantyasning, dengan Riset Aplikasi Nanoteknologi dalam Pengembangan Obat Bahan Alam.
  4. Agus Dwi Anggono dengan Riset Optimasi Aliran Nanofluida dalam Microchannel Untuk Aplikasi Pendingin Baterai yang Efisien
  5. Widyastuti Nurjayanti, dengan Riset Pendekatan dan Konsep Arsitektur Islam Fakultas Teknik UMS
  6. Ahmad Muhibbin, dengan Riset School Well-being and Student Well-being: Cermin Kualitas Amal Usaha Muhammadiyah Pendidikan
  7. Kuswaji Dwi Priyono, dengan Riset Penguatan Resiliensi Komunitas Berkelanjutan sebagai Upaya Adaptasi Perubahan dalam Pengurangan Risiko Bencana Wilayah Tropis.

Dalam konferensi pers siang itu, ketujuh guru besar tersebut juga menyampaikan secara sepintas hasil riset mereka. Salah satunya Widyastuti Nurjayanti yang menyampaikan perihal konsep arsitektur Islam yang memiliki sedikit perbedaan dengan arsitektur pada umumnya.

“Arsitektur Islam merujuk pada dua ilmu, yakni ilmu agama Islam dan ilmu arsitektur itu sendiri,” kata Widyastuti.

Lebih lanjut, ia menerangkan arsitektur Islam merujuk serta berprinsip pada keislaman yang kemudian ia memberi contoh cara tidur Nabi Muhammad akan mempengaruhi ukuran, arah, sekaligus bentuk ruang tidur dalam arsitektur Islam.

Pendekatan arsitektur Islam, kata dia, ada enam, meliputi kesejarahan, nilai, fikih, filosofis, identitas, serta perilaku. “Karena itu, konsep arsitektur Islam perlu dipahami oleh semua arsitek, terutama arsitek muslim agar dapat berjihad mengembangkan diri mendarmakan baktinya kepada masyarakat,” jelasnya.

Dia menambahkan Islam tidak membatasi kreativitas manusia dalam mendesain, keberagaman ekspresi bangunan Islam menunjukkan keberagaman dalam persatuan untuk saling mengenal.

Sementara itu, Erindyah R Wikantyasning menyampaikan risetnya terkait nanoteknologi yang merupakan cabang ilmu yang mempelajari dan memanipulasi materi pada skala nanometer.

“Dalam bidang kefarmasian, nanoteknologi membuka banyak kemungkinan baru, baik pengembangan obat-obatan, sistem pengantaran obat, kesediaan kosmetik hingga penciptaan alat diagnostik,” kata Erindyah.

Penelitiannya mengaplikasikan nano-medicine dengan kandungan bahan obat alam guna pengembangan nanopartikel untuk antikanker.

“Penerapan nanopartikel dengan obat alam tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk lokal, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan teknologi ini pula, bahan alam Indonesia dapat bersaing di pasar global,” kata dia.

Sentimen: neutral (0%)