Esposin, KLATEN – Meski masih dioperasikan tarif nol rupiah atau gratis, PT Jasa Marga Jogja Solo (JMJ) mengingatkan para pengemudi agar memastikan saldo e-toll mereka terisi sebelum melintasi jalur fungsional tol Klaten-Prambanan. 

Pengemudi juga diminta mematuhi rambu batas kecepatan maksimal yakni 40 km/jam saat melintasi ruas fungsional.

“Karena ini jalan yang masih belum selesai sempurna 100 persen, pengguna jalan harap berhati-hati, mematuhi rambu-rambu yang ada dan satu hal lagi yang harus diingat memastikan saldo e-money,” kata Direktur Utama PT JMJ Rudy Hardiansyah saat ditemui di gerbang tol (GT) Prambanan, Kamis (19/12/2024).

Rudy menjelaskan jalur fungsional Klaten-Prambanan sepanjang 8,6 km masih dioperasikan secara gratis. 

Namun pengguna tol tetap diminta melakukan tapping kartu tol saat melintas GT Prambanan. 

“Meskipun segmen Klaten-Prambanan ini gratis, pengguna jalan tetap harus melakukan tapping untuk transaksi perjalanan di ruas di trans Jawa atau segmen Solo-Klaten,” ungkap Rudy.

Jalur tol Solo-Jogja segmen Klaten-Prambanan sepanjang 8,6 km akan dioperasikan secara fungsional mulai 20 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025. 

Pengoperasian jalur tersebut secara fungsional terbatas antara pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB. 

Jalur fungsional itu dioperasikan untuk dua jalur dan tanpa tarif. Batas kecepatan maksimal di jalur fungsional yakni 40 km/jam.

Jalur fungsional Klaten-Prambanan menyambung dengan ruas tol Solo-Jogja segmen Banyudono-Klaten yang sudah dioperasikan secara penuh dan bertarif. 

Sementara, segmen Banyudono-Klaten terhubung dengan tol Trans Jawa.

Titik keluar-masuk jalur fungsional Klaten-Prambanan di GT Prambanan berada di ruas jalan raya Jogja-Solo di Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan. 

Akses menuju ke titik keluar-masuk sudah dilebarkan dan kini terpasang traffic light. 

Jalur yang sebelumnya ada penyempitan kini sudah dibuka dan kondisi jalan jauh lebih lebar dibandingkan sebelumnya.

Ditemui sebelumnya, Rudy menjelaskan waktu tempuh sekitar 30 menit dari Kartasura sampai Prambanan. 

“Kalau dihitung dari kecepatan sesuai desain itu 100 km/jam [di ruas yang sudah dioperasikan yakni Banyudono-Klaten], kemudian di fungsional [kecepatan maksimal] 40 km/jam, dari Solo sampai Prambanan hanya butuh waktu 30 menit. Kalau di luar [lewat jalan arteri] mungkin bervariasi ya bisa 1,5 jam sampai lebih, bisa sampai dua atau tiga jam,” kata Rudy.