Sentimen
Undefined (0%)
19 Des 2024 : 18.09
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Solo

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Jokowi Kerap Sebut Partai Perorangan saat Ditanya Partai Barunya, Ini Tafsirnya

19 Des 2024 : 18.09 Views 2

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Jokowi Kerap Sebut Partai Perorangan saat Ditanya Partai Barunya, Ini Tafsirnya

Esposin, SOLO -- Mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyebut istilah partai perorangan ketika ditanya soal partai politik barunya seusai resmi dipecat dari keanggotaan PDIP. Sebutan partai perorangan itu cukup unik karena memiliki arti yang kontradiktif.

Ketika berbicara tentang partai, seharusnya itu menyangkut tata kelola organisasi yang melibatkan banyak orang. Sementara kata perorangan merujuk kepada aktivitas orang per orang.

Pengamat politik UNS Solo, Moh Abdul Hakim, saat berbincang dengan Espos, Kamis (19/12/2024), mencoba memberikan tafsir atau gambaran atas istilah partai perorangan yang kerap dilontarkan oleh Jokowi itu saat ditanya soal partai barunya seusai dipecat PDIP.

"Saya melihat Pak Jokowi akan menggunakan pendekatan baru dalam spektrum politik di Indonesia, yaitu memusatkan magnet politiknya pada figur secara personal," ujar dia.

Pendekatan itu, menurut Abdul Hakim, sejatinya sudah dilakukan Jokowi saat menjadi Presiden periode 2014-2024. Jokowi terus menarik perhatian dan dukungan publik ke personalnya, bukan dirinya sebagai bagian dari partai politik.

Manuver itu dilakukan Jokowi dengan merepresentasikan sosok yang dekat langsung dengan rakyat, tanpa tergantung pada partai. Sehingga dukungan rakyat kepadanya menjadi semakin tebal.

"Pak Jokowi tidak mengandalkan organisasi atau mesin politik. Itu tampaknya yang akan terus dilakukan Jokowi ke depan. Caranya dengan terus aktif dalam berbagai panggung publik," urai dia.

Pendekatan itu sejauh ini cukup efektif karena Jokowi didukung oleh approval rating atau tingkat penerimaan masyarakat yang tinggi atas kiprahnya. Termasuk saat Jokowi purnatugas sebagai presiden pada 20 Oktober 2024 lalu.

Posisi Jokowi bisa terus eksis ke depan juga dikarenakan berhasil memperkuat jejaring interpersonalnya. "Pak Jokowi sekarang kan lebih banyak mengandalkan relasi patron-klien," terang dia.

Salah satunya cara memperkuat jejaring patron-klien itu dilakukan Jokowi dengan mengendorse 84 calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah pada Pilkada 2024. Bahkan mayoritas calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang di-endorse Jokowi menang Pilkada.

"Sebagian sukses masif terutama di Pulau Jawa. Ini tentu jadi modal besar, sehingga Pak Jokowi saya prediksi tak akan berpartai. Dia akan terus mengkapitalisasi pengaruh pribadi," kata dia.

Keberadaan sang putra, Gibran Rakabuming Raka, di pemerintahan sekarang sebagai Wakil Presiden (Wapres) juga dinilai sebagai garansi bagi Jokowi. Keluarga Jokowi bisa terus eksis ke depan.

"Keberadaan putranya di posisi Wapres juga menjadi penjamin atas eksistensi atau pengaruh Jokowi lima tahun ke depan. Gibran sendiri saya lihat juga lebih nyaman dengan pola komunikasi personal dan penguatan jejaring pada sistem patron-klien, seperti ayahnya," jelas dia.

Seperti diketahui, Jokowi belum menunjukkan tanda-tanda akan bergabung dengan parpol tertentu setelah resmi dipecat sebagai anggota PDIP per Sabtu (14/12/2024) lalu. Jokowi selalu menjawab "partai perorangan" tiap kali ditanya akan bergabung ke partai mana setelah tidak menjadi bagian dari PDIP. 

Sentimen: neutral (0%)