Sentimen
Undefined (0%)
19 Des 2024 : 18.28
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Semarang

Kreatif! Warga Semarang Bikin Pohon Natal Setinggi 7 Meter dari Galon Bekas

19 Des 2024 : 18.28 Views 9

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Kreatif! Warga Semarang Bikin Pohon Natal Setinggi 7 Meter dari Galon Bekas

Esposin, SEMARANG – Menjelang perayaan natal, berbagai kreasi pohon natal bermunculan. Di Kota Semarang ada sebuah kelompok Bank Sampah Mulyo Sedoyo yang membuat pohon natal setinggi 7 meter dengan memanfaatkan limbah galon air mineral bekas.

Koordinator Bank Sampah Mulyo Sedoyo, Yosmina Yahya, mengatakan proses pembuatan pohon natal tersebut membutuhkan waktu sekitar satu pekan. Ada tujuh orang yang terlibat dalam penyusunan kreasi pohon natal tersebut.

“Kurang lebih dari atas sampai bawah itu ada sekitar 250 galon air mineral bekas ukuran 15 liter. Pengumpulan galon bekas dilakukan selama enam bulan,” kata Yosmina saat ditemui Espos, Kamis (19/12/2024).

Rutin Berkreasi 

Pembuatan kreasi pohon natal dari limbah barang bekas bukan kali pertama yang pernah dibuat Bank Sampah Mulyo Sedoyo. Bahkan dalam tiga tahun terakhir mereka sering kali mengkreasi barang bekas menjadi pohon natal.

“Ini ketiga kalinya kami membuat pohon natal dari limbah [barang bekas]. Pertama kami bikin menggunakan botol air mineral 1,5 liter dan yang kedua [tahun kemarin] kami bikin limbah kantong plastik dan daun,” bebernya.

Lebih lanjut, Yosmina menambahkan alasan pihaknya menggunakan galon bekas untuk pembuatan pohon natal. Sebab banyak nasabah atau warga Kelurahan Brumbungan, Kecamatan Semarang Tengah, yang menyetor limbah plastik berbentuk galon.

Toleransi Umat Beragama

Melihat peluang tersebut, dia bersama pengelola bank sampah lainnya lalu tercetus sebuah ide membuat pohon natal. Bank Sampah Mulyo Sedoyo lalu mulai menggarap pohon natal tersebut sejak 11 November 2024.

Yosmina berharap kreasi yang diciptakan Bank Sampah Sedoyo Mulyo bisa menginspirasi warga Kota Semarang lainnya. Proses pembuatan pohon natal tersebut turut melibatkan warga muslim sehingga terjadi sebuah toleransi umat beragama.

“Pilah sampah itu dampaknya luas, selain ekonomi terbantu, sosialnya juga. Misal tim kami awalnya tidak saling mengenal, karena sering ikut pelatihan daur ulang, kami mengelola bank sampah tanpa melihat suka dan agama. Nasabah kami juga sebagian besar saudara muslim, jadi sosialnya terbina dengan baik,” tukasnya.

Sentimen: neutral (0%)