Sentimen
Undefined (0%)
19 Des 2024 : 14.20
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Kab/Kota: Boyolali

Kasus: Zona kuning, zona merah

Ratusan Warga Kebunbimo Boyolali Geruduk Balai Desa, Ini Tuntutan Mereka

19 Des 2024 : 14.20 Views 17

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Ratusan Warga Kebunbimo Boyolali Geruduk Balai Desa, Ini Tuntutan Mereka

Esposin, BOYOLALI -- Ratusan warga Kebonbimo, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menggeruduk balai desa setempat, Kamis (19/12/2024), mempertanyakan kejelasan legalitas hingga penolakan berbagai proyek desa.

Berbagai proyek tersebut yaitu pembuatan sumur bor yang dikhawatirkan menyurutkan air di Umbul Tlatar, pembebasan lahan pabrik pemotongan ayam, dan mempertanyakan Kebonbimo yang dulunya dinilai hanya sebagai zona wisata tiba-tiba menjadi kawasan peruntukan industri (KPI).

Mereka berkumpul di ruangan aula Balai Desa Kebonbimo. Di sana sudah ada Kepala Desa Sudadi hingga perwakilan pabrik yang akan berinvestasi di sana.

Sebagai informasi, undangan kepada masyarakat disebar dengan agenda sosialiasi perusahaan yang akan masuk. 

Namun sebelum menuju acara inti, salah satu perwakilan warga, Mulyadi, menyetop agenda tersebut. 

Ia pun mengalihkan pembahasan, menuntut Kades menjelaskan beberapa proyek.

"Beberapa bulan lalu, Kebonbimo masih menjadi zona kuning. Beberapa bulan berikutnya, mengapa menjadi zona merah. Yang kami pertanyakan, siapa yang mengajukan menjadi zona industri," kata dia di depan warga dan kades.

Lalu, permasalahan kedua yaitu warga mempertanyakan apakah Kades tahu soal pengeboran sumur oleh salah satu pabrik pemotongan ayam. 

Warga Kebonbimo menilai pengeboran sumur di pabrik tersebut tanpa sepengetahuan mereka.

"Pabrik tersebut sudah mengebor sumur yang mengarah ke Umbul Tlatar menjadi kering. Silakan Pak Kades memaparkan soal sumur bor," jelas dia.

Ia juga mempertanyakan pembebasan lahan pabrik baru yang diduga warga akan dibangun rumah pemotongan ayam dan pengemasan produk. 

Kemudian, warga juga mempertanyakan izin dari toko retail yang ada di Kebonbimo.

Mulyadi mengatakan ketika kades ditanya soal sumur bor hingga pabrik yang hendak dibangun, selalu dijawab tidak tahu. 

Namun warga menyangsikannya karena Sudadi adalah kepala desa.

Ia meminta kades menghitung jumlah sumur bor di rumah pemotongan ayam dan pengepasan.

Salah satu warga, Jumari Hasto Nugroho, mereka menilai pengoboran sumur dalam mengganggu kelestarian mata air. 

Terlebih, posisi perusahaan berada di atas lahan Umbul Tlatar.

"Mata air [di Umbul Tlatar] menyusut 30%, diindikasikan ya, bukan menuduh, dampak dari pengeboran," kata dia.

Ia menyebut ada sekitar 15 titik tanah yang dibeli perusahaan. Ketika perusahaan berdiri dikhawatirkan terjadi dampak luar biasa. 

Jumari menghitung ketika minimal per perusahaan membangun dua sumur dalam, maka akan ada 30 sumur dalam.

"Perubahan zona dari kuning atau pergudangan dan perumahan menjadi kawasan industri, dikhawatirkan nanti kalau perusahaan berdiri di sini ngebor sumur dalam, nanti membuat mata air bisa berkurang atau bahkan macet," kata dia.

Ia yang berdomisili di 1,5 kilometer (Km) merasakan dampak bau yang diduga dari rumah pemotongan ayam. 

Biasanya bau dirasakan mulai pukul 00.00 WIB hingga pagi sekitar pukul 08.00 WIB-09.00 WIB. Sehingga, ia juga meminta hal tersebut bisa diselesaikan dengan baik.

Sementara, Kades Sudadi menyampaikan pihaknya mengikuti permintaan warga.

"Pemerintah desa juga menolak peruntukan rumah potong ayam [yang baru akan dibangun]," kata dia. 

Sentimen: neutral (0%)