Sentimen
Undefined (0%)
19 Des 2024 : 09.47
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Dukuh, Solo, Sragen

Pembangunan Jembatan Putus Dimulai Maret 2025, DPRD Sragen Ngotot Pakai BTT

19 Des 2024 : 09.47 Views 5

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Pembangunan Jembatan Putus Dimulai Maret 2025, DPRD Sragen Ngotot Pakai BTT

Esposin, SRAGEN - Komisi III DPRD Sragen mengecek kondisi Jembatan Mondokan penghubung Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) yang putus di Dukuh Winong, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, Rabu (18/12/2024) sore.

Mereka ngotot pembangunan jembatan tersebut menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) karena jembatan putus itu masuk kategori bencana.

Kedatangan tim Komisi III DPRD Sragen disambut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen Albert Pramono Soesanto di lokasi jembatan. Sejumlah aparat dari Koramil Gondang dan Polsek Gondang juga ikut mendampingi kunjungan itu. Sejumlah warga dari beberapa desa banyak yang melihat kondisi jembatan yang putus dan aliran sungai yang kian curam karena banjir. Bahkan fondasi jembatan di sisi timur ikut ambrol karena lapisan tanah Padas di bawahnya tergerus arus sungai.

Ketua Komisi III DPRD Sragen Sugiyarto kepada Espos.id, menyampaikan pembangunan jembatan yang putus di Tunggul, Gondang, itu harus menggunakan dana BTT 2025 karena jembatan putus itu murni akibat bencana.

"Saya minta ke DPU dan TAPD [Tim Anggaran Pemerintah Daerah] untuk menganggarkan pembangunan jembatan putus itu dari dana BTT 2025 karena kejadian putus itu murni bencana. RAB [rencana anggaran biaya] segera disusun dan supaya diajukan ke Badan Anggaran," kata Sugiyarto.

Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sragen akan menggelar rapat pada Kamis (19/12/2024) untuk membahas hasil evaluasi Gubernur Jateng tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2025. Sugiyarto menyampaikan setelah selesai bahas hasil evaluasi Gubernur bisa dilanjutkan dengan pembahasan rencana penanganan jembatan putus di Winong itu.

"Kira-kira berapa kebutuhan anggarannya bisa diusulkan ke Banggar. Yang memutuskan bencana itu kan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah]. Kasus jembatan putus itu sama kasusnya dengan Jembatan Mlokolegi Kedawung yang sama-sama bencana dan dibangun menggunakan dana BTT. Kalau kebutuhannya Rp5 miliar maka dana BTT lebih dari cukup," jelas Sugiyarto.

Kepala DPU Sragen Albert Pramono Soesanto menyampaikan untuk kebijakan anggarannya tergantung kebijakan pimpinan. Dia mengatakan untuk rencana pelaksanaan pembangunan paling realistis tetap menunggu kebijakan anggaran. Kalau anggarannya sudah pasti, jelas dia, maka awal Januari  2025 langsung disusun perencanaan dan Februari sudah langsung tender, lalu awal Maret sudah kontrak pengerjaan.

"Lama pekerjaannya delapan bulan. Oktober 2025 kemungkinan jadi. Bentangannya nanti 30 meter panjangnya, lebar 7 meter, dan tinggi 10 meter. Fondasinya harus dalam dan itu yang mahal. Estimasinya bisa Rp5 miliar. Nanti ada tambahan semacam bendung kecil atau cekdam untuk menahan air di aliran bawah jembatan. Kemudian di bawahnya lagi baru Bendung Winong. Untuk Bendung Winong sudah kami usulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dengan anggaran Rp8,5 miliar," jelas dia.

Dia mengatakan untuk Bendung Winong masih menunggu respons Kemen PU. Dia merencanakan panjang Bendung Winong 50 meter  dan tinggi 8 meter. Yang darurat itu bagaimana membuat saluran irigasi ke Daerah Irigasi Kedung Duren akan dapat dimanfaatkan petani. Dia mengatakan DPU mendesain saluran irigasi dengan pipa. Dia mengambil air dari dasar sungai yang normal di bagian atas Jembatan Mondokan yang putus kemudian ditarik sejauh 250 meter dengan menggunakan pipa.

"Pembuatan irigasi darurat itu anggarannya menyesuaikan kebijakan. Kami mengusulkan pembangunan infrastruktur yang sifatnya mendesak dilaksanakan," kata dia. 

Untuk talut tanggul yang ambrol akan dianggarkan dengan kegiatan pengamanan sungai dari Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPU Sragen tetapi sifatnya tidak mendesak. "Panjang takut itu 50 meter dan tinggi 3 meter. Kami sudah dapat bantuan beronjong dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dan isiannya dari kami. Itu digunakan untuk membangun takut secara darurat," ujarnya.

Sentimen: neutral (0%)