Esposin, KLATEN – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klaten menggencarkan sosialisasi terkait HIV/AIDS ke berbagai kalangan, khususnya membidik pelajar dan mahasiswa. 

Temuan KPA Klaten tahun ini cukup bikin miris karena ada enam pelajar SMP yang terinveksi HIV. 

Sebagian tertular karena bawaan virus dari orang tua, sebagian lainnya karena hubungan sejenis. 

Sepanjang 2007-2024, total ada 164 orang dari berbagai usia di Klaten terkonfirmasi HIV karena hubungan sejenis.

Sekretaris KPA Klaten, Ronny Roekmito, mengungkapkan kewaspadaan terhadap penularan HIV/AIDS harus menjadi perhatian bersama. 

Salah satunya menggencarkan sosialisasi ke kalangan pelajar dan mahasiswa.

Menurutnya, sosialisasi ke kalangan pelajar menyasar siswa SMA/SMK hingga mahasiswa. 

Tahun depan, sosialisasi ke pelajar bakal diperluas ke kalangan pelajar SMP sederajat. 

“Tahun depan sosialisasi akan kami khususkan ke pelajar SMP walau guru BK sudah kami berikan pengetahuan,” kata Ronny saat ditemui Espos di Pendapa Pemkab Klaten pekan lalu.

Menurutnya, pelajar SMP sederajat menjadi salah satu kelompok yang disasar sosialisasi menyusul ada temuan kasus pada usia SMP pada tahun ini. 

Ada enam orang pada usia SMP yang terkonfirmasi positif HIV. 

"Ada yang tertular dari orang tua, ada pula yang tertular karena perilaku seksual menyimpang lelaki suka lelaki (LSL)," katanya. 

Ia menambahkan, sosialisasi digencarkan di usia SMP sebagai upaya membangun kewaspadaan sejak dini agar tidak terjerumus pada perilaku yang berisiko tertular HIV/AIDS.

Terkait angka kasus HIV/AIDS di Klaten, Ronny menjelaskan sejak 2007 hingga Oktober 2024 tercatat ada 1.513 orang. 

Peningkatan tajam terjadi pada kasus kelompok risiko LSL. Ada temuan kasus 164 orang terkonfirmasi HIV dari kelompok LSL.

Ronny mengungkapkan faktor penyebab perilaku seksual menyimpang lantaran faktor media sosial. 

Selain itu, perilaku menyiimpang dipengaruhi karena faktor ekonomi. 

“Keinginan memiliki barang mewah, akhirnya melakukan itu,” kata Ronny.