Esposin, SOLO -- Egy Maulana Vikri menjadi pemain lokal paling moncer di Liga 1 musim 2024/2025. 

Meski baru separuh musim, Egy sudah memimpin daftar pencetak gol terbanyak (top skor) Liga 1 dengan torehan sembilan gol. 

Ia kembali menjadi sorotan saat klubnya, Dewa United FC menang telak 4-0 atas tuan rumah Persita pada laga pekan ke-15 BRI Liga 1 2024/25, Senin (16/12/2024) lalu.  

Egy mencetak gol pembuka untuk Banten Warriors sekaligus menjadi gol ke-9 untuk dirinya musim ini. 

Koleksi tersebut pun membuat ia menjadi pencetak gol terbanyak sementara musim ini.  

Egy mengungguli sejumlah pemain asing yang berada di posisi lima besar pencetak gol terbanyak Liga 1. 

Mereka masing-masing Gustavo Almeida (Persija Jakarta/8 gol), Dalberto (Arema FC/8), Marios Ogkmpoe (Persita Tangerang/7), dan Leo Gaucho (Borneo FC/7). 

Pemilik nomor punggung 10 ini pun mengungkapkan kunci keberhasilan timnya bisa meraih kemenangan atas Pendekar Cisadane. 

"Kemenangan ini berkat kerja keras semua yang ada di tim. Dalam persiapan sebelum pertandingan, kami sudah melihat bagaimana cara bermain Persita," kata Egy dalam sesi jumpa pers seusai pertandingan, seperti dikutip Espos dari laman PT LIB. 

"Memang apa yang menjadi instruksi pelatih mampu kami lakukan secara optimal. Jadi tiga poin ini cukup pantas untuk kami raih," sambungnya.  

Disinggung tentang peluangnya untuk menyabet gelar pencetak gol terbanyak di akhir musim nanti, Egy menegaskan kepentingan tim akan menjadi prioritasnya.  

"Sebenarnya saya pribadi tidak terlalu berpikir tentang top skor dan lebih fokus kepada tim. Hal yang lebih penting adalah melihat tim ini nantinya ada di posisi mana. Soal mencetak gol, pastinya ada rasa bangga. Tapi saya juga ingin terus menampilkan sesuatu yang lebih baik lagi agar bisa membantu tim terus naik di klasemen," tutupnya. 

Moncernya Egy Maulana Vikri menjadi kabar gembira bagi sepak bola Indonesia. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir pemain lokal kalah bersaing dengan pemain asing yang membanjiri Liga Indonesia. 

Setelah era Boaz Sallosa, pemain lokal sulit bersaing dengan pemain asing dalam urusan mencetak gol.