Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Semarang
Tokoh Terkait
STIKES Telogorejo Bakal Jadi Universitas, Siapkan Kampus Baru di Klipang
Detik.com Jenis Media: News
Jakarta -
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Telogorejo bakal menjadi Universitas. Gedung baru disiapkan dan segera dibangun di daerah Klipang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Hal itu ditandai dengan proses Penandatanganan Akta Jual Beli Tanah untuk Pembangunan Universitas Telogorejo. Dalam proses itu, hadir Ketua Pembina Yayasan Kesehatan Telogorejo, Harjanto Kusuma Halim, Ketua Pengawas, Rohadi Hartawidjaja, Ketua Pengurus, Koesbintoro Singgih, Tim Negosiator Pembelian Tanah untuk Yayasan Kesehatan Telogorejo, Notaris & PPAT, Hadi Saputro Widjaja.
Kemudian ada juga COO Yayasan Kesehatan Telogorejo, Glenda Angeli beserta jajaran, Ketua STIKES Telogorejo, Swanny Trikajanti, dan Direktur Utama SMC RS Telogorejo, Alice Sutedjo Lisa. Dari PT Daya Cipta Tiara selaku pemilik lahan yang dibeli oleh Yayasan Kesehatan Telogorejo yaitu ada Komisaris Utama, Jonatha Sofjan Hidajat, Komisaris, Johan Hidayat, Direktur Utama, Sigit Hartojo Hadi Santoso, dan Direktur, Irwan Hidayat.
Ketua Pengurus Yayasan Kesehatan Telogorejo, Koesbintoro Singgih mengatakan dalam waktu dekat STIKES Telogorejo akan menjadi Universitas Telogorejo. Untuk lahan kampus baru sudah disiapkan seluas 4,6 hektare di Klipang.
"Hari ini adalah penandatanganan akta jual beli, artinya berarti sudah sah. Dengan jual beli ini tanah Klipang sudah sah kami beli dan kami sudah bayar lunas. Jadi kami ini kan sekarang STIKES yang akan go university, jadi tahun ini sudah submit," kata Singgih di kampus STIKES Telogorejo Semarang, Senin (16/12/2024).
"Luasannya 46.116 m². Nah nilainya dikalikan Rp 2 juta. Rp 93 miliar ditambah PPN ditambah BPHTB," imbuhnya.
Dia menjelaskan setelah pembelian lahan, maka dalam enam bulan ke depan akan mulai dibuat master plan. Ditargetkan kampus baru di Klipang rampung tahun 2026.
"Kira-kira setengah tahun ini mungkin untuk buat master plan, setelah itu tendor dan lain-lain kira-kira butuh setengah tahun, pembangunan setahun, 10 bulan bisa. Saya kira 2026 sudah jadi," ujarnya.
Pemilihan lokasi, lanjut Singgih, dilakukan dengan musyawarah seluruh pihak yayasan. Kemudian dipilihlah daerah Klipang.
"Jadi, kami itu membuat ada banyak ada banyak sekali calon yang ditawarkan, tapi itu kami buat hanya empat, kami pilih yang kami analisa, kami analisanya bukan berdasarkan gut feeling saja, tetapi pada saat meritokrasi, poinnya pun juga dibuat berdasarkan pustaka, transportasi mudah," tegasnya.
Foto: detikcom/Angling Adhitya Purbaya
Ketua Pembina Yayasan Kesehatan Telogorejo, Harjanto Kusuma Halim menambahkan lulusan STIKES siap kerja bahkan dikirim ke luar negeri. Dia menegaskan dunia perawatan tidak akan tergerus oleh perkembangan Artificial Intelligence (AI), sehingga akan banyak peluang bagi para mahasiswa STIKES.
"Banyak perawat sini yang dikirim ke Jepang lho Jepang. Jadi caregiver untuk Jepang, Jerman, Australia juga pernah, Arab Saudi, Taiwan. Zaman AI yang tidak bisa digantikan adalah tenaga perawat kayak gini, diganti robot enggak bisa doang. Saya setuju Pak Irwan, bisa 10.000 mahasiswa daftar," kata Harjanto.
Direktur PT Daya Cipta Tiara Dr. (H.C) Irwan Hidayat mengatakan Universitas Telogorejo akan dibutuhkan untuk mendidik mahasiswa di bidang keperawatan. Karena menurutnya bidang itu akan sangat dibutuhkan di masa depan.
"Sekolah ini sangat dibutuhkan nanti saat lima tahun, 10 tahun lagi, banyak orang usia harapan hidupnya lebih tinggi gitu dan akan dibutuhkan perawat-perawat. Nah di sekolah ini sudah pengalaman dari tahun 1954, 70 tahun, jadi sekolah ini tinggal dikembangkan untuk lulusannya itu siap kerja," jelas Irwan.
Irwan berharap ada pembeda di Universitas Telogorejo dibanding sekolah keperawatan lain. Salah satunya ada mendalami soal kemampuan bahasa asing.
"Apalagi nanti pengurus-pengurus barunya kan lebih muda-muda, nanti akan mengembangkan perawat-perawat, fisioterapis yang memang bahasa Inggris, bahasa Mandarin, Pokoknya pasti nanti karena dikembangkan bersama-sama, pasti nanti gagasannya itu mesti lain dari yang lain, harus jauh lebih baik dan jumlah mahasiswa diterima jauh lebih banyak gitu ya, tapi yang penting quality-nya," tegas Irwan.
Untuk diketahui, Yayasan Kesehatan Telogorejo sudah ada sejak 1954. Sedangkan STIKES Telogorejo ada sejak 17 tahun lalu. STIKES ini memiliki berbagai fasilitas modern, salah satunya robot manekin dari Jerman. Robot ini dilengkapi teknologi merespon tindakan yang dilakukan perawat seperti berteriak, menangis, bahkan pupil mata bisa disesuaikan dengan kondisi pasien. Robot itu bisa digunakan untuk berbagai praktek seperti memasang kateter dan sebagainya.
(adv/adv)
Sentimen: positif (100%)