Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Boyolali, Kendal
Kronologi Pembakaran Santri di Boyolali oleh Tamu, Korban Terluka Bakar di Paha
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Kronologi Pembakaran Santri di Boyolali oleh Tamu, Korban Terluka Bakar di Paha](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2022/02/ilustrasi-pembakaran.jpg?quality=60)
Esposin, BOYOLALI -- Kronologi pembakaran santri oleh tamunya di Pondok Pesantren (Ponpes) Darusy Syahadah Boyolali bikin ngeri.
Pelaku mengunci pintu ruang tamu sebelum kemudian menyiram korban dengan pertalite lalu menyulutnya dengan api.
Begini penuturan Pimpinan Ponpes Darusy Syahadah Boyolali, Qosdi Ridwanullah, tentang kronologi pembakaran santri berinisial SS, 16.
Qosdi menceritakan kisah yang bikin miris itu saat dihubungi Espos, Selasa (17/12/2024).
Ia menuturkan, nasib nahas yang menimpa salah satu santrinya tersebut pada Senin (16/12/2024) malam.
Sekitar pukul 21.00 WIB, ada seorang tamu yang ingin bertemu dengan korban SS.
Tamu tersebut mengaku sebagai kakak salah satu santri asal Kendal berinisial E.
Tamu yang belum disebut namanya itu bertemu dengan korban SS di ruang tamu pesantren.
Tanpa sepengetahuan pihak pondok si tamu menginterogasi korban karena dituduh telah mencuri telepon genggam milik adiknya yang juga santri di ponpes tersebut.
"Kronologi kejadian semalam, Senin, pukul 21.00 WIB, seorang tamu datang berkunjung ke pondok. Dalam kunjungannya, tamu tersebut menuduh SS telah menghilangkan atau mencuri telepon genggam milik adiknya," kata dia.
Menurut Qosdi, berdasarkan penuturan korban, kepada pelaku, SS menjelaskan ia hanya meminjam handphone dan telah mengembalikannya.
Sekitar pukul 23.00 WIB, pelaku membawa korban SS ke dalam ruang tamu lalu mengunci ruangan.
Pelaku mengancam korban dengan tindakan kekerasan. Pelaku memaksa korban mengaku sambil menyiramkan bensin ke bagian tubuh korban.
Merasa tidak mencuri, korban kukuh tidak mengakui lalu membuat pelaku nekat membakar korban.
Qosdi menjelaskan santri SS mengalami luka bakar serius pada bagian paha ke bawah dan di tangan.
Korban pun berteriak, para ustaz yang berjaga kemudian bergegas ke lokasi. Mereka menggedor pintu dan memasuki ruang tamu yang dikunci.
"Korban kami bawa ke RSUD Simo, infonya hari ini ada operasi. Untuk luka bakar berapa persen, saya belum mengecek," kata dia.
Qosdi menyerahkan kasus pembakaran seorang santri setempat oleh tamunya ke Polres Boyolali.
Ponpes berharap kasus tersebut diselesaikan secara hukum dengan seadil-adilnya.
Ponpes juga sudah menghubungi keluarga korban yang berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Komunikasi dengan keluarga korban dan pelaku terus berlangsung. Kami juga menghubungi keluarga korban di Sumbawa dan menyampaikan kondisi serta penanganan yang sedang dilakukan. Kami telah memanggil keluarga pelaku untuk dimintai klarifikasi serta memberikan penjelasan terkait kejadian ini," kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Simo, AKP Sutimin, menjelaskan pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara atas kejadian tersebut.
"Pelaku sudah diamankan," kata dia.
Sentimen: neutral (0%)