Sentimen
Undefined (0%)
17 Des 2024 : 13.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Dukuh, Ngawi, Sragen

Tokoh Terkait

Jembatan Penghubung Jateng-Jatim Putus, Penanganan Pakai Dana BTT di 2025

17 Des 2024 : 13.20 Views 14

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Jembatan Penghubung Jateng-Jatim Putus, Penanganan Pakai Dana BTT di 2025

Esposin, SRAGEN — Penanganan Jembatan Mondokan di Dukuh Winong, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, yang putus pada Minggu (15/12/2024) malam, bisa menggunakan dana belanja tak terduga (BTT). Jembatan putus itu dapat dikategorikan sebagai kejadian bencana alam.

Alokasi dana BTT yang dipasang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 senilai Rp10 miliar. Wakil Ketua Komisi III DPRD Sragen Joko Supriyanto kepada Espos, Selasa (17/12/2024), mengungkapkan Jembatan Mondokan yang putus itu masuk wilayah Jawa Tengah (Jateng), yakni menghubungkan wilayah Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo dan ke wilayah Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim). 

Dia melihat jembatan itu merupakan bangunan peninggalan Belanda, demikian halnya Bendung Winong di sebelah Utara jembatan yang jebol.

"Jebolnya Bendung Winong itu membuat arus air dari pegunungan menjadi besar sehingga menghantam pilar jembatan yang berakibat jembatan putus. Saya sudah minta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] untuk mengecek ke lapangan. Penanganan jembatan itu dimungkinkan menggunakan BTT karena masuk kategori bencana alam," jelas Joko

Joko menyebut alokasi dana BTT di APBD Penetapan 2025 mencapai Rp10 miliar dan dana itu lebih dari cukup untuk membangun jembatan itu. Dia menyatakan tidak semua dana BTT digunakan untuk membangun jembatan.

Sebelumnya, DPU Sragen memperkirakan kebutuhan anggaran untuk membangun jembatan dengan bentang 30 meter dan lebar 7 meter itu mencapai Rp5 miliar.

Joko menerangkan untuk pembangunan Bendung Winong akan diupayakan lewat legislator DPR RI Sriyanto Saputro saat meninjau lokasi Bendung Winong beberapa waktu lalu.

Dia mengungkapkan sebenarnya sudah ada rencana untuk membuat saluran darurat menuju ke Daerah Irigasi Kedung Duren agar air bisa dimanfaatkan petani.

"Namun setelah banjir bandang, rencana tersebut batal. Sekarang kondisinya jadi awut-awutan dan alirannya menjadi curam. Dulu, pembangunan Bendung Winong itu butuh dana Rp8,5 miliar. Informasinya sudah dirapatkan di Balai Besar," ujarnya.

Legislator DPR RI Sriyanto Saputro menyampaikan asumsi kebutuhan anggaran yang disampaikan DPU Sragen untuk pembangunan Bendung Winong membutuhkan dana Rp8,5 miliar. "Bisa saya bantu berjuang untuk mengajukan ke pemerintah pusat," ujarnya.

Kepala DPU Sragen, Albert Pramono Soesanto, menyampaikan untuk tindak lanjut Jembatan Mondokan masih menunggu arahan pimpinan. Dia menyatakan kebijakan ada di Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Hargiyanto karena posisi DPU sebagai lembaga teknis.

Kepala Pelaksana BPBD Sragen R. Triyono Putro menyatakan jembatan putus itu merupakan kategori bencana alam. Dia menyatakan tindak lanjut penanganannya diserahkan kepada dinas terkait yang berkompeten. Dia masih fokus pada pengalihan jalur lalu lintas sebagai dampak atas putusnya jalur utama Jateng-Jatim.

Sementara Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengaku sudah mendapat laporan terkait jembatan putus di Tunggul, Gondang. Dia meminta Sekda Sragen Hargiyanto untuk mengkaji terkait tindak lanjut penanganannya. "Untuk kebijakan anggaran kemungkinan bisa diambil dari APBD Perubahan 2025," ujarnya.

Sentimen: neutral (0%)