Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo
Cegah Plagiarisme, UNS Solo akan Atur Penggunaan AI untuk Tugas Kuliah & Skripsi
Espos.id
Jenis Media: News
![Cegah Plagiarisme, UNS Solo akan Atur Penggunaan AI untuk Tugas Kuliah & Skripsi](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/06/UNS-Solo-1.jpeg?quality=60)
Esposin, SOLO — Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo tengan menyiapkan peraturan terkait penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk tugas kuliah hingga skripsi.
Sekretaris Senat Akademik UNS Solo, Mohammad Jamin, mengatakan saat ini Senat sedang menggodok peraturan terkait AI agar ada ketentuan yang jelas terkait penggunaannya dalam perkuliahan.
“Kami sedang menyiapkan peraturannya. Beberapa perguruan tinggi itu sudah punya,” kata dia ketika ditemui wartawan di Gedung Rektorat UNS Solo, belum lama ini.
Ia mengakui penggunaan AI tidak bisa terhindarkan dan mahasiswa saat ini sering menggunakan AI ketika mengerjakan tugas dari dosen. Layanan AI yang sering digunakan mahasiswa di antaranya ChatGPT.
“Mahasiswa sekarang sudah pintar menggunakan AI. Mereka mengerjakan tugas pakai ChatGPT atau segala macam itu,” kata dia.
Menurutnya, kalau penggunaan AI di kalangan mahasiswa, termasuk di UNS Solo, tidak segera diatur akan menimbulkan kekacauan. Maka, dia menambahkan harus ada peraturan rektor yang mengatur penggunaan AI dalam konteks pendidikan.
“Kalau memang boleh harus seperti apa, tapi kalau tidak boleh ya tidak mungkin. Kalau saya condong dibolehkan tetapi harus ada pengaturannya,” kata dia. Jamin mengatakan pengaturan itu terutama untuk mencegah plagiarisme.
Lebih lanjut, Jamin mengatakan jika memang ChatGPT digunakan untuk mengerjakan tugas kuliah atau karya ilmiah sebaiknya dicantumkan dalam daftar pustaka. Ini mempertegas agar proses pembuatan artikel yang dihasilkan mahasiswa lebih jelas sumbernya dari mana.
“Daripada seolah-olah membuat sendiri tapi sebetulnya dia cuma ambil dari ChatGPT, itu tidak jujur,” kata dia.
Jamin mengatakan sebetulnya tidak masalah jika memang mahasiswa mengambil materi dari ChatGPT. Namun, menurutnya, mahasiswa harus mampu menganalisis materi yang didapatkan dari ChatGPT.
“Mahasiswa harus bisa memberi ulasan, memberi komentar, dan memberi kritik terhadap itu,” kata dia.
Dia mengatakan pada dasarnya semua teknologi ada baik dan buruknya. Peraturan penggunaan AI dalam perguruan tinggi bertujuan untuk menjaga koridor etika dalam akademik.
“Penggunaan AI itu kan juga terkait etika akademik terutama soal plagiarisme. Jadi harus diatur, kalau tidak nanti disalahgunakan,” kata dia.
Sentimen: neutral (0%)