Sentimen
Positif (65%)
16 Des 2024 : 19.29
Tokoh Terkait

Jumlah WNI Pekerja Scam di Kamboja Melonjak Tajam, Kemlu RI: Mata Pencarian Baru

16 Des 2024 : 19.29 Views 20

Era.id Era.id Jenis Media: Internasional

Jumlah WNI Pekerja Scam di Kamboja Melonjak Tajam, Kemlu RI: Mata Pencarian Baru

ERA.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyoroti kasus yang terjadi di Kamboja yang melonjak tajam. Lonjakan kasus ini terutama terjadi pada sektor scam atau penipuan.

Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan adanya peningkatan kasus warga negera Indonesia di Kamboja dalam setahun terakhir. Kasus yang tercatat dan ditangani oleh KBRI Phnom Penh meningkat 122,3 persen.

"Dari sisi jumlah kasusnya meningkat, tercatat ada 2.321 kasus yang ditangani KBRI Phnom Penh ini meningkat 122,3 persen dari angka tahun sebelumnya. Di mana dari 2.321 itu 1.761 atau 77 persen merupakan kasus-kasus yang terkait dengan penipuan online," kata Judha ditemui di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Senin (16/12/2024).

Kasus penipuan yang melonjak tajam di Kamboja dan melibatkan WNI ini dinilai menjadi bentuk mata pencarian baru. Apalagi kasus ini menggunakan modus tawaran kerja dengan gaji fantastis.

"Kami melihat bahwa beberapa layanan iklan lowongan kerja ke luar negeri yang terkait dengan online scam yang dahulu itu menggunakan modus penipuan menawarkan bekerja sebagai customer service atau sebagai marketing dengan gaji 1.000-1.200 USD, namun end up di sana dipaksa untuk melakukan scamming," tegasnya.

Bahkan, kata Judha, tawaran iklan pekerjaan di Kamboja juga secara terang-terangan membuka lowongan sebagai scammer atau penipu. Hal ini pun yang dinilai oleh pemerintah Indonesia sebagai bentuk baru dari mata pencarian.

"Jadi ini salah satu indikasi yang kita lihat bahwa industri ini berkembang dan kemudian menjadi sebuah bentuk mata pencarian baru," pungkasnya.

Berdasarkan data imigrasi Kamboja, tercatat hingga bulan September 2024 jumlah WNI yang datang berkunjung mencapai 123.000 orang. Angka ini meningkat 32 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sentimen: positif (65.3%)