Sentimen
Undefined (0%)
16 Des 2024 : 15.48
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Dukuh, Sragen

Tim DPU Sragen Tinjau Jembatan Jateng-Jatim yang Putus di Gondang, Ini Hasilnya

16 Des 2024 : 15.48 Views 33

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Tim DPU Sragen Tinjau Jembatan Jateng-Jatim yang Putus di Gondang, Ini Hasilnya

Esposin, SRAGEN--Tim Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen langsung diterjunkan untuk survei dan assessment jembatan penghubung Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) yang putus. Pembangunan Jembatan Mondokan yang terletak di Dukuh Winong, Desa Tunggul, Gondang, Sragen, itu diperkirakan akan memakan dana antara Rp4,5 miliar-Rp5 miliar.

Kepala DPU Sragen Albert Pramono Soesanto kepada Espos, Senin (16/12/2024), mengungkapkan tim DPU langsung terjun ke lapangan untuk assessment, survei, dan menyusun perencanaan dan anggaran kebutuhan untuk pembangunan jembatan baru.
Kabid Bina Marga DPU Sragen Aribowo Sulistyono menyampaikan tim Bidang Bina Marga DPU sudah survei lapangan. Dia menjelaskan dari hasil survei lapangan panjang jembatan 25 meter dan lebar 4 meter dengan ketinggian 5 meter.

Dia mengatakan nanti dalam perencanaan biar aman panjang jembatan dibuat 30 meter dan lebar jembatan dibuat 7 meter. Berdasarkan hasil survei tersebut, jelas dia, Bidang Bina Marga langsung membuat rencana anggaran biaya (RAB) yang diajukan ke Kepala DPU Sragen dan Bupati.

"Dengan melihat panjang dan lebar jembatan itu kebutuhan anggarannya diperkirakan antara Rp4,5 miliar sampai Rp5 miliar. Itu khusus untuk jembatan saja. Kebijakan nanti ada di Kepala Dinas dan Bupati. Nanti pembangunan bendungnya tersendiri," ujar dia.
Sebelumnya, DPU Sragen pernah menyebut kebutuhan pembangunan Bendung Winong yang jebol itu menelan dana Rp8,5 miliar.

Kepala DPU Sragen, Albert Pramono Soesanto, menyampaikan kondisi Bendung Winong itu rusak sejak 2023 lalu. Dia mengungkapkan usulan penanganan rehabilitasi berat Bendung Winong menyesuaikan penganggaran. Dia meminta petugas DPU Sragen untuk berkoordinasi dengan GP3A dari tiga desa untuk penanganan darurat agar air bisa masuk ke saluran irigasi skunder atau daerah irigasi (DI) Kedung Duren Winong.

“Dalam nomenklaturnya memang untuk mengiari 786,87 hektare tetapi luas lahan efektif yang memanfaatkan irigasi dari Bendung Winong itu seluas 673 hektare yang tersebar di Desa Tunggul, Glonggong, dan Gondang. Kami sudah berkoordinasi untuk penanganan darurat itu. Biasanya kami buatkan saluran tanah menggunakan alat berat,” kata Albert

Kepala Desa Tunggul, Gondang, Sragen, Suntoro, mengatakan Pemerintah Desa (Pemdes) Sragen menilai untuk pembangunan jembatan ini tentunya butuh anggaran yang luar biasa. Oleh karenanya, ujar dia, Pemdes mengusulkan atau menginformasikan ke DPU agar segera direncanakan untuk dibangun dan disesuaikan karena kemampuan desa tidak mampu dengan biaya sekian.

"Kami sudah melaporkan kejadian ini ke DPU, Polsek, dan Koramil. Kami berharap segera ada penanganan. Untuk sementara akses jalan ditutup karena membahayakan.. Jembatan ini meerupakan akses utama Jateng dan Jatim karena lainnya sudah jauh. Pengalihannya otomatis dari selatan lewat Jambeyan Sragen.  Kalau dari utara lewat Jembatan Sedah atau lewat Tempursari sehingga bisa masuk akses Sragen dan Jatim itu paling terdekat," jelasnya.

Sentimen: neutral (0%)