Sentimen
Undefined (0%)
16 Des 2024 : 14.45
Informasi Tambahan

Hewan: Gajah

Kab/Kota: Solo, Wonogiri

Baru Sebulan Diresmikan, Jembatan Gantung di Sembukan Sidoharjo Wonogiri Putus

16 Des 2024 : 14.45 Views 7

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Baru Sebulan Diresmikan, Jembatan Gantung di Sembukan Sidoharjo Wonogiri Putus

Esposin, WONOGIRI -- Jembatan gantung di Desa Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, yang baru sekitar sebulan diresmikan, putus diterjang arus Sungai Keduwang saat debit airnya meningkat akibat hujan lebat, Minggu (15/12/2024). 

Camat Sidoharjo, Sarosa , mengatakan jembatan gantung yang menghubungkan Dusun Bolak dan Dusun Pengkol di Desa Sembukan itu putus pada Minggu pukul 19.30 WIB. Jembatan itu diterjang arus Kali keduwang yang mengalami peningkatan debit. Peningkatan debit itu dipicu hujan dengan intensitas tinggi  dengan durasi lama sejak Minggu sore. 

“Sekitar pukul 19.35 WIB aliran air di sungai keduwang belum mengalami penurunan. Bahkan semakin meningkat sehingga mengakibatkan jembatan gantung yang menghubungkan Dusun Bolak dan Dusun Pengkol putus karena derasnya aliran banjir,” kata Sarosa saat dihubungi Espos, Senin (16/12/2024).

Informasi di laman Sistem Informasi Hidrologi Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menyebut elevasi Sungai keduwang mulai mencapai siaga merah pada Minggu pukul 18.55 WIB. Saat itu elevasi Sungai keduwang menyentuh 149,91 meter di atas permukaan laut (mdpl). Batas minimal elevasi Sungai keduwang mencapai siaga merah yakni 149,81 mdpl. 

Elevasi Sungai keduwang mencapai titik puncak pada pukul 20.35 WIB setinggi 152,79 mdpl. Setelah itu mulai turun perlahan. Pada keadaan normal, elevasi Sungai Kedua sekitar 144 mdpl. Sementara pada Senin pukul 08.40 WIB, elevasi Sungai keduwang yang bermuara di Waduk Gajah Mungkur setinggi 145,45 mdpl.

Menurut Sarosa, saat kejadian ada banyak warga yang menyaksikan detik-detik putusnya jembatan gantung tersebut. Untungnya tidak ada korban jiwa saat jembatan itu terputus. Total kerugian sekitar lebih kurang Rp150 juta. 

Kepala Desa Sembukan, Suradi, menyampaikan jembatan gantung itu sebenarnya belum lama ini dibangun oleh Vertical Rescue Indonesia dua bulan lalu. Peresmian jembatan gantung itu dilakukan sebulan lalu.

Jembatan sepanjang 90 meter itu menghubungkan dua dusun di Desa Sembukan. Material jembatan itu berbahan papan kayu dan besi. Jembatan gantung tersebut hanya bisa dilalui pejalan kaki atau kendaraan sepeda motor. 

Warga biasanya menggunakan jembatan gantung untuk pulang-pergi sekolah, ke lahan pertanian, atau ke kantor desa. Tanpa jembatan itu, warga harus memutar jauh sekitar 3 km-4 km untuk akses antardusun. 

Menurut Suradi, warga desa pada Senin pagi bergotong royong untuk menyelamatkan dan merapikan material jembatan gantung yang tersisa. “Ini belum dipikirkan apakah akan dibangun kembali dalam waktu dekat atau tidak,” ujar Suradi.

Dia menambahkan meski debit Sungai keduwang meningkat signifikan, luapan air sungai itu tidak sampai ke area permukiman warga Desa Sembukan. 

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Trias Budiono, menjelaskan hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu sore menyebabkan debit air sejumah sungai meningkat hingga ke meluap ke permukiman. Selain dipicu hujan, luapan sungai itu juga diakibatkan sedimentasi yang tinggi di aliran sungai. 

Sentimen: neutral (0%)