Esposin, SOLO--Keseharian masyarakat Indonesia tak dapat dipisahkan dari tradisi, salah satunya adalah sedekah bumi yang digelar pada waktu-waktu tertentu. Akan tetapi, apa sebenarnya makna sedekah bumi itu?

Sedekah bumi itu secara turun-temurun dilakukan sebagai ungkapan syukur atas apa yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya. 

Mengutip penelitian bertajuk Kearifan Lokal Tradisi Sedekah Bumi dalam Pembentukan Karakter Masyarakat Dibee Lamongan yang diterbitkan di Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman, Agustus 2022, sedekah bumi adalah suatu upacara adat yang melambangkan rasa syukur manusia terhadap Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki melalui tanah atau bumi berupa segala bentuk hasil bumi (Arinda R., 2014). 

Definisi lain dari sedekah bumi adalah salah satu tradisi Jawa yang masih ada dan dipraktikkan masyarakat Jawa hingga saat ini. Sedekah diturunkan dari generasi ke generasi leluhur ayah mereka dan banyak dari upacara ini dilakukan oleh petani maupun nelayan (Ii & Teori, 2007).

Tradisi tersebut sangat populer di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, tetapi dengan gaya dan metode yang berbeda. Persembahan dari tanah adalah ungkapan rasa terima kasih atas makanan yang diterima dan permohonan harapan akan kelimpahan makanan di masa depan. 

Di antara contohnya adalah tradisi Sedekah Bumi Punthuk Setumbu di Desa Karangrejo, Magelang, yang dilakukan menjelang musim panen; tradisi dekah deso masyarakat Desa Kedungringin, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang; serta Kirab Gunungan Sedekah Bumi di Jekawal, Tangen, Sragen.

Laman resmi Pemerintah Kabupaten Indramayu mengungkap bagi masyarakat jawa khususnya para kaum petani dan para nelayan, tradisi ritual tahunan semacam sedekah bumi bukan hanya merupakan sebagai rutinitas atau ritual yang sifatnya tahunan belaka.

"Akan tetapi tradisi sedekah bumi mempunyai makna yang lebih dari itu, upacara tradisional sedekah bumi itu sudah menjadi salah satu bagian dari masyarakat yang tidak akan mampu untuk dipisahkan dari budaya Jawa," tulis indramayu.go.id seperti dikutip Senin (16/12/2024) .

Pada acara upacara tradisi tersebut umumnya tidak banyak peristiwa dan kegiatan yang dilakukan di dalamnya. Lalu apa yang menjadi pokok utama da;am kegiatan sedekah bumi?

Biasanya seluruh masyarakat membuat tumpeng atau gunungan berisi hasil bumi dan berkumpul menjadi satu di tempat sesepuh kampung, di balai desa atau tempat tempat yang telah disepakati.

Setelah itu, kemudian masyarakat membawa tumpeng ke lokasi sedekah bumi untuk didoakan oleh sesepuh adat. setelah di doakan oleh sesepuh adat, kemudian kembali diserahkan kepada masyarakat setempat yang membuatnya sendiri.

Nasi tumpeng yang sudah didoakan oleh sesepuh adat setempat kemudian dimakan secara ramai ramai oleh masyarakat yang merayakan acara sedekah bumi itu.

Tapi, ada juga sebagian masyarakat yang membawa nasi tumpeng pulang untuk dimakan beserta sanak keluarganya di rumah masing-masing.

Pembuatan nasi tumpeng ini merupakan salah satu syarat yang harus dilaksanakan pada saat upacara tradisi tradisional itu. Makanan yang menjadi makanan pokok yang harus ada dalam tradisi ritual sedekah bumi adalah nasi tumpeng dan ayam panggang.

Sedangkan yang lainnya seperti minuman, buah-buahan dan lauk-pauk hanya bersifat tambahan, tidak menjadi prioritas utama.

Dalam puncaknya, acara ritual sedekah bumi diakhiri dengan melantunkan doa bersama-sama oleh masyarakat setempat dengan dipimpin oleh sesepuh adat. Doa dalam sedekah bumi tersebut umumnya dipimpin oleh sesepuh kampung.