Esposin, MAGETAN – Dua pemudi asal Kabupaten Lamongan terperosok ke jurang sedalam 30 meter di ruas jalur lama Telaga Sarangan masuk dukuh Nguwolo, Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan Jawa Timur, Minggu (15/12/2024). Seluruh korban telah dievakuasi dan mendapat perawatan medis di Puskesmas Plaosan.

Diceritakan Dimas, 16, yang merupakan rekan keduanya, kejadian bermula saat mereka hendak pulang dari sebuah villa di destinasi wisata Telaga Sarangan. Oleh pemilik villa, rombongan korban disarankan untuk melewati ruas jalan tembus Sarangan via Nguwolo agar mempersingkat waktu karena sebelumnya mereka menghadiri sebuah acara komunitas sepeda motor CB di Kabupaten Nganjuk lusa kemarin.

Namun, rombongan korban gagal melewati salah satu ruas jalur yang terkenal paling ekstrem di Kabupaten Magetan tersebut. Saat tiba di tikungan tajam dusun Nguwolo, sepeda motor Vario bernopol S 4049 EY yang dikendarai Dela dan Lia mengalami rem blong sebelum menabrak pembatas jalan dan jatuh ke jurang.

“Kami habis pulang dari acara CB di Nganjuk, oleh pemilik villa disaranin lewat sini. Dela jatuh ke jurang, tapi Lia enggak karena berpegangan erat di stang sepeda motornya,” ucapnya saat ditemui awak media.

Seusai tahu rekannya mengalami musibah kecelakaan, Dimas dan satu rekannya langsung turun ke jurang untuk menyelamatkan Dela. Dengan bantuan pengguna jalan dan warga sekitar, Dela akhirnya dievakuasi ke Puskesmas Plaosan.

Diketahui, ruas jalur alternatif Telaga Sarangan via Nguwolo merupakan lokasi yang sering terjadi kecelakaan. Sehari sebelumnya, satu pasangan suami istri asal Desa Malang Kecamatan Maospati juga menjadi korban karena sepeda motornya mengalami rem blong di tanjakan jalur ini, beruntung korban selamat meskipun mendapat luka serius di bagian wajah dan nyeri di bagian tulang belakang.

Berulangnya kecelakaan di ruas jalur lama menuju Telaga Sarangan membuat masyarakat meminta pemerintah segera mengambil tindakan.

Penambahan rambu peringatan, perbaikan jalan, atau bahkan penutupan jalur bagi pengendara yang belum berpengalaman menjadi solusi yang diharapkan untuk mencegah tragedi serupa.