Sentimen
Undefined (0%)
16 Des 2024 : 10.38
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Ngawi, Sragen

Tokoh Terkait
Ony Anwar Harsono

Ony Anwar Harsono

Kesaksian Warga Detik-detik Jembatan Penghubung Jatim-Jateng Ambrol hingga Putus

16 Des 2024 : 10.38 Views 38

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jatim

Kesaksian Warga Detik-detik Jembatan Penghubung Jatim-Jateng Ambrol hingga Putus

Esposin, NGAWI – Jembatan penghubung Kabupaten Ngawi Jawa Timur (Jatim) dan Kabupaten Sragen Jawa Tengah (Jateng) yang terletak diantara Desa Ketanggung Kecamatan Sine dan Desa Winong Kecamatan Gondang putus akibat diterjang arus deras, Minggu (15/12/2024) malam. Akibatnya, akses jalur alternatif antar provinsi tersebut terputus atau tidak bisa dilewati kendaraan apapun.

Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi melanda Kabupaten Ngawi selama lebih dari 4 jam. Akibatnya debit air di sungai – sungai mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga menyebabkan banjir dan arus deras.

Dian Edi Sasongko, 32, warga Desa Ketanggung yang melihat secara langsung ambruknya jembatan mondoan menyampaikan bahwa kejadian bermula saat Sungai Sawur yang melintang di bawah jembatan meluap sejak setelah Isya. Sekitar pukul 21.00 WIB, jembatan tersebut mulai mengalami perubahan bentuk dan retak di kedua sisi.

“Awalnya enggak langsung ambruk, pelan-pelan sisinya retak. Lalu puncaknya ya ambruk itu seperti yang sempat viral di media sosial,” ucapnya Senin (16/12/2024) pagi.

Jembatan yang berukuran sekitar 4 x 10 meter tersebut menurut Dian Edi sudah mengalami tanda-tanda akan ambruk, beberapa hari sebelumnya dia bersama karang taruna setempat silih berganti melakukan penyekatan agar kendaraan roda empat tidak melintas.

Dia menambahkan bahwa jembatan tersebut digunakan ratusan warga desa Ketanggung dan sekitarnya untuk mengakses fasilitas kesehatan. Pasalnya, fasilitas kesehatan terdekat berada di seberang jembatan yang sudah masuk wilayah Kabupaten Sragen Jawa Tengah.

“Setiap hari banyak yang lewat buat berobat karena paling deket dari desa kami ya di Winong. Setelah ambruk ini kami terpaksa harus ambil rute lain yang jaraknya jauh lebih panjang,” tambahnya.

Pantauan di lapangan, puluhan pedagang sayur dan wisatawan terkejut akses jalan yang biasa dilewatinya putus. Seperti yang diungkap Rahman, 43, seorang pedagang sayur keliling yang akan memulai berjualan  mengaku kaget karena jalan tembus yang biasa dilewatinya tiba-tiba dipasangi pembatas jalan.

“Ya kaget, wong kemarin masih dilewati kok sekarang sudah ambruk. Awalnya nggak percaya makanya saya terobos pembatas jalannya, ternyata benar-benar tidak bisa lewat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Sine Iptu Sutikno bersama jajaran telah meninjau titik lokasi ambruknya jembatan. Setelah mengetahui peristiwa tersebut pihaknya melakukan koordinasi dengan Polsek Gondang untuk dilakukan penutupan akses jalan agar tidak ada kendaraan yang memaksa masuk area berbahaya jembatan ambruk.

“Tadi malam kami cek kesana, memang benar ambruk, tetapi karena jembatan tersebut masuk wilayah Sragen maka kami melakukan koordinasi dengan Polsek terkait untuk melakukan penutupan jalan,” jelasnya.

Dari sisi Kabupaten Ngawi, Polsek Sine telah melakukan sosialisasi terkait penyekatan dan penutupan akses jalan kepada masyarakat lebih dari seminggu yang lalu.

Sosialisasi tersebut bermula ketika diketahui jembatan Winong mengalami pengikisan tanah di bagian sayap jembatan hingga menyebabkan ambrol. Saat itu, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono yang menerima informasi tersebut langsung datang ke lokasi dan memerintahkan akses jalan menuju jembatan ditutup untuk dilakukan perbaikan.

“Sudah sekitar seminggu yang lalu sudah kami sosialisasikan, karena kan awalnya indikasi jembatan roboh itu dari sayapnya sudah ambruk tergerus air, itu sudah membahayakan pengguna jalan. Maka kami memutuskan untuk menutup jalan tersebut atas perintah bupati,” ujarnya.

Akibat peristiwa ini, Masyarakat sekitar yang ingin melakukan perjalanan ke Sragen via Gondang harus menempuh jarak sekitar 3 kilometer lebih panjang.

Untuk menjamin keamanan, Iptu Sutikno memastikan pihaknya akan terus menjaga pos penyekatan dengan menambah jumlah personel untuk penjagaan dan antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Tentu akan kami tempatkan anggota di pos penyekatan, kami tidak mau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” tegas dia.

Sentimen: neutral (0%)