Sentimen
Positif (100%)
16 Des 2024 : 08.03
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Denpasar

Sinergi yang Kuat Diyakini Kunci Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

16 Des 2024 : 08.03 Views 21

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: Nasional

Sinergi yang Kuat Diyakini Kunci Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Bali: Dewan Pembina Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) Mari Elka Pangestu menekankan Indonesia berada di ambang transformasi besar menuju Indonesia Emas 2045. Namun, perlu kolaborasi kuat dari pemerintah maupun seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan visi tersebut. "Sinergi yang erat akan menjadi kunci untuk mengatasi berbagai tantangan kompleks seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan disrupsi teknologi," kata Mari Elka Pangestu dalam keterangannya, Minggu, 15 Desember 2024. Ia menyebut nilai-nilai Tri Hita Karana dapat menjadi pedoman dalam menghadapi tantangan masa kini. Nilai yang dianut masyarakat Bali tersebut sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Semangat ini disebut mendasari hadirnya forum bertajuk Merajut Masa Depan Indonesia di Denpasar, Bali. Ia menegaskan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) memberikan peta jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. "Dengan mengutamakan keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan, kita dapat berkontribusi secara signifikan dalam mencapai tujuan global tersebut," ungkapnya. Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid yang turut hadir dalam forum tersebut menyampaikan dukungan penuh untuk menciptakan persatuan dan harmoni. Bagi Meutya, forum Merajut Masa Depan Indonesia mengingatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.  "Sebagai bangsa yang kaya akan keberagaman agama, budaya, dan suku, Indonesia telah membuktikan bahwa perbedaan justru menjadi kekuatan untuk saling memahami dan menghargai," ungkap dia.   Ia mengatakan Indonesia dihadapkan pada kondisi global yang semakin kompleks. Tantangan-tantangan ini menuntut dicarikan solusi yang tidak hanya berakar pada inovasi, tapi juga pada nilai-nilai toleransi, kolaborasi, dan kemanusiaan. "Kami sangat mengapresiasi upaya UID dalam memfasilitasi dialog dan kerja sama antar berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan global ini," ungkap Meutya. Ketua UID Tantowi Yahya menerangkan forum ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dari UID sejak 2018. Melalui berbagai inisiatif, UID berupaya mendorong kolaborasi lintas sektor dan mempromosikan nilai-nilai kebhinekaan.  "Kami berharap forum ini dapat menjadi titik awal bagi terciptanya sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, swasta, masyarakat sipil, dan akademisi dalam membangun Indonesia yang lebih baik," tutur Tantowi. Forum ini diawali dengan doa bersama lintas agama guna menciptakan suasana harmoni dan toleransi. Para tokoh nasional kemudian berbagi pandangan mendalam dalam panel diskusi, membahas isu- isu strategis yang dihadapi bangsa. Peserta aktif bertukar pikiran dalam dialog yang bertujuan untuk merancang solusi inovatif untuk berbagai permasalahan.

Bali: Dewan Pembina Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) Mari Elka Pangestu menekankan Indonesia berada di ambang transformasi besar menuju Indonesia Emas 2045. Namun, perlu kolaborasi kuat dari pemerintah maupun seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan visi tersebut.
 
"Sinergi yang erat akan menjadi kunci untuk mengatasi berbagai tantangan kompleks seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan disrupsi teknologi," kata Mari Elka Pangestu dalam keterangannya, Minggu, 15 Desember 2024.
 
Ia menyebut nilai-nilai Tri Hita Karana dapat menjadi pedoman dalam menghadapi tantangan masa kini. Nilai yang dianut masyarakat Bali tersebut sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Semangat ini disebut mendasari hadirnya forum bertajuk Merajut Masa Depan Indonesia di Denpasar, Bali. Ia menegaskan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) memberikan peta jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
 
"Dengan mengutamakan keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan, kita dapat berkontribusi secara signifikan dalam mencapai tujuan global tersebut," ungkapnya.
 
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid yang turut hadir dalam forum tersebut menyampaikan dukungan penuh untuk menciptakan persatuan dan harmoni. Bagi Meutya, forum Merajut Masa Depan Indonesia mengingatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika. 
 
"Sebagai bangsa yang kaya akan keberagaman agama, budaya, dan suku, Indonesia telah membuktikan bahwa perbedaan justru menjadi kekuatan untuk saling memahami dan menghargai," ungkap dia.
 
Ia mengatakan Indonesia dihadapkan pada kondisi global yang semakin kompleks. Tantangan-tantangan ini menuntut dicarikan solusi yang tidak hanya berakar pada inovasi, tapi juga pada nilai-nilai toleransi, kolaborasi, dan kemanusiaan.
 
"Kami sangat mengapresiasi upaya UID dalam memfasilitasi dialog dan kerja sama antar berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan global ini," ungkap Meutya.
 
Ketua UID Tantowi Yahya menerangkan forum ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dari UID sejak 2018. Melalui berbagai inisiatif, UID berupaya mendorong kolaborasi lintas sektor dan mempromosikan nilai-nilai kebhinekaan. 
 
"Kami berharap forum ini dapat menjadi titik awal bagi terciptanya sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, swasta, masyarakat sipil, dan akademisi dalam membangun Indonesia yang lebih baik," tutur Tantowi.
 
Forum ini diawali dengan doa bersama lintas agama guna menciptakan suasana harmoni dan toleransi. Para tokoh nasional kemudian berbagi pandangan mendalam dalam panel diskusi, membahas isu- isu strategis yang dihadapi bangsa. Peserta aktif bertukar pikiran dalam dialog yang bertujuan untuk merancang solusi inovatif untuk berbagai permasalahan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(AGA)

Sentimen: positif (100%)