Sentimen
Negatif (66%)
15 Des 2024 : 21.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Ankara, Moskow

Tokoh Terkait

Turki Cegah Intervensi Iran dan Rusia di Suriah setelah Penggulingan Assad

15 Des 2024 : 21.45 Views 26

Rmol.id Rmol.id Jenis Media: Nasional

Turki Cegah Intervensi Iran dan Rusia di Suriah setelah Penggulingan Assad


Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan mengatakan pihaknya telah mendesak Iran dan Rusia tidak melakukan intervensi militer untuk mendukung pasukan Presiden Bashar Al-Assad yang telah ditumbangkan sejak pekan lalu. 

“Hal terpenting adalah berbicara dengan Rusia dan Iran untuk memastikan bahwa mereka tidak ikut campur dalam pertempuran ini secara militer. Kami telah mengadakan pertemuan dengan (mereka) dan mereka mengerti,” ujarnya, seperti dikutip dari AFP pada Minggu, 15 Desember 2024. 

Fidan menjelaskan, jika Moskow dan Teheran yang merupakan sekutu utama Assad sejak perang saudara pada tahun 2011 kembali mengerahkan pasukan, maka pertempuran di Suriah akan semakin sengit dan kelompok oposisi masih bisa menang.

"Jika Assad menerima dukungan, oposisi bisa saja meraih kemenangan dengan tekad mereka, tetapi itu akan memakan waktu lama dan bisa berdarah," tegasnya.

"Tujuan Turki adalah untuk mengadakan pembicaraan terfokus dengan dua pemain penting untuk memastikan korban jiwa seminimal mungkin," tambahnya.

Menurut Menlu Turki, ketika pasukan Administrasi Operasi Militer pertama kali memulai serangannya pada tanggal 27 November, Moskow dan Teheran awalnya menawarkan dukungan militer kepada Assad untuk menahan para pejuang. Tetapi skala keruntuhan pasukan Assad mengejutkan mereka.

"Mereka segera menyadari bahwa permainan telah berakhir, bahwa Assad bukan lagi orang yang bisa diinvestasikan dan tidak ada gunanya lagi," paparnya.

Turki menyatakan dukungannya terhadap kelompok oposisi tersebut, sementara para pengamat menilai Ankara bahkan memberikan lampu hijau untuk serangan oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), tanpa terlibat langsung.

Sejak 2016, Turki telah memegang pengaruh yang cukup besar atas Suriah barat laut, menjaga hubungan kerja dengan HTS yang menguasai sebagian besar wilayah Idlib, yang merupakan benteng terakhir oposisi Suriah.


Dengan jalur komunikasi terbuka dengan HTS, Turki menyampaikan kekhawatiran tersebut langsung kepada mereka.

Sentimen: negatif (66%)