Sentimen
Positif (100%)
13 Des 2024 : 18.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sorong

Kasus: stunting

Tokoh Terkait

Genbest Talk Dorong Anak Muda Kota Sorong Kompak Lawan Stunting

13 Des 2024 : 18.45 Views 22

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno

Genbest Talk Dorong Anak Muda Kota Sorong Kompak Lawan Stunting

Jakarta, CNN Indonesia --

Genbest Talk kembali hadir di tengah anak-anak muda dan mengajak mereka untuk kompak bersama melawan stunting. Dengan menghadirkan tokoh nasional, pejabat daerah, hingga pakar kesehatan, Genbest Talk menekankan pentingnya peran anak muda sebagai penggerak perubahan menuju generasi emas 2045.

Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Bambang Dwi Anggono, dalam pembukaan acara, menekankan bahwa generasi muda menjadi kunci dalam membangun masa depan bangsa

"Generasi muda yang nantinya bisa mengubah nasib suatu bangsa, maka dari itu putus semua hal yang negatif di generasi kalian. Hal-hal yang tidak kalian sukai dalam kehidupan di lingkungan kalian, putus di kalian dan jangan pernah dilakukan lagi," ujar Bambang saat membuka Genbest Takk di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (12/12).

Karena itu, Bambang menilai, kesadaran generasi muda untuk hal-hal positif perlu dilakukan sejak dini. Salah satunya terus menyuarakan perihal stunting kepada masyarakat luas, agar permasalahan stunting tersebut dapat diputus pada generasi sekarang.

"Terutama yang perempuan, jangan ragu untuk meminum pil tambah darah, karena stunting tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi dan kemiskinan, tetapi juga disebabkan karena adanya kesadaran untuk sehat atau tidak," ungkapnya.

Bambang juga berharap agar para peserta yang hadir dapat memanfaatkan acara ini dengan sebaik mungkin.

"Salah satu ciri-ciri generasi yang hebat adalah berani berbicara dan memanfaatkan kesempatan. Kalian punya kesempatan hadir, jadi jika tidak bisa memanfaatkan kesempatan kali ini maka akan hilang pada kesempatan lainnya," tandasnya.

Di kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong, Bernhard Eduard Rondonuwu menyampaikan, saat ini terdapat berbagai tantangan yang dihadapi Kota Sorong, termasuk isu lingkungan, kependudukan, dan kesehatan masyarakat.

"Anda, generasi muda, adalah penerus Kota Sorong. Masa depan kota ini ada di tangan Anda. Jadilah generasi bersih yang peduli lingkungan dan kesehatan," tegasnya.

Terkait lingkungan hidup dan kebersihan Kota Sorong, Bernhard memiliki keinginan besar untuk mengubah kesan buruk Kota Sorong yang sering dianggap sebagai kota terkotor maupun kota banjir.

Kemudian mengenai pertumbuhan penduduk Kota Sorong yang terus meningkat juga jadi perhatiannya. Saat ini pertumbuhan penduduk yang mencapai sekitar 300 ribu jiwa menjadikan Sorong sebagai salah satu kota dengan perkembangan paling pesat di wilayah Indonesia Timur.

Dalam kaitannya dengan kesehatan, Bernhard menyoroti pentingnya pola makan bergizi untuk mendukung tumbuh kembang anak. Ia mengapresiasi program makan siang bergizi di sekolah-sekolah sebagai langkah strategis untuk menekan angka stunting.

Dalam kesempatan yang sama, Petrus Meok, perwakilan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat Daya mengungkapkan bahwa kurangnya pengetahuan menjadi salah satu faktor utama terjadinya stunting.

"Stunting bisa kita atasi apabila kita meningkatkan pengetahuan kita tentang apa itu stunting, penyebab dan akibatnya," ujar Petrus yang hadir sebagai salah satu narasumber.

Menurut Petrus, Papua Barat Daya sendiri pada dasarnya sangat kaya akan sumber makanan bergizi, baik nabati maupun hewani yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan stunting.

"Tinggal bagaimana anak-anak muda kita dilatih untuk mengolah makanan-makanan pokok kita menjadi lebih menarik dan disukai," imbuhnya.

Sementara itu Rita Ramayulis, Dokter Ahli sekaligus Influencer yang juga hadir sebagai narasumber menekankan pentingnya konsumsi makanan bergizi pada remaja sebagai langkah awal memberantas stunting.

Menurutnya, ketika seorang remaja tidak mengatur pola makanannya sesuai dengan gizi seimbang, maka akan beresiko tinggi untuk menghasilkan generasi yang stunting.

"Jadi gizi masa remaja menentukan bagaimana gizi dia ketika menikah dan punya anak. Oleh karena itu kami ingin putus mata rantai stunting mulai dari remaja," tambahnya kemudian.

Rita juga menegaskan bahwa bonus demografi pada 2045 hanya bisa dicapai apabila gizi para remaja saat ini dilakukan dengan tepat, sehingga mereka bisa menjadi generasi yang membangun bangsa ini kedepannya.

Sebagai informas, selain membicarakan tentang permasalahan stunting kepada generasi muda di Kota Sorong, Genbest Talk juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mengikuti workshop pembuatan konten edukatif dan menarik yang dipandu oleh kreator konten Meth Junior.

Genbest atau Generasi Bersih dan Sehat sendiri adalah gerakan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemkomdigi dengan tujuan mendorong generasi muda agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Melalui laman resmi genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest menyediakan berbagai informasi mengenai stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, kesiapan pernikahan, serta reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, hingga videografik.

(ory/ory)

Sentimen: positif (100%)