FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Selebgram Clara Shinta angkat suara. Setelah dituding menjadi penyebar awal video Miftah Maulana yang menghina penjual es teh.

Di media sosial, Clara bahkan dihubung-hubungkan dengan Anies Baswedan. Ia dicap Anak Abah yang dianggap ingin menjatuhkan Miftah.

Clara pun tak ambil pusing.

"Ya udah lah, gak usah tanggepin yang gak penting, mari kita mam enak saja," ungkapnya melalui unggahan di cerita Instagram.

Tidak sampai di situ, pada 11 Desember Clara juga menyampaikan video klarifikasinya. Ia mengungkpakan media sosialnya ramai.

"Masya Allah, TikTok aku lagi ramai banget, Instagram semuanya segala macam,” ucapnya.

Di sisi lain, di tengah banyaknya tudingan. Tak sedikit yang membelanya.

“Tapi terima kasih ya dukungan kalian tuh banyak banget, support aku banyak. Terima kasih, jazakumullah khairan katsiran," ujar Clara.

Sementara itu, pakar hukum Universitas Brawijaya, Sam Ardi turut menanggapinha. Melalui akun resminya di media sosial X, @Sam_Ardi, akademisi yang juga menggeluti sejarah ini menegaskan bahwa penyebar pertama adalah akun Youtube PCNU Kabupaten Magelang.

"Ini salah total. Penyebar pertama rekaman kemarin di Magelang, bukan Clara Shinta. Penyebar pertama dan sumber primernya adalah akun Youtube PCNU Kabupaten Magelang itu sendiri yang membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik hasil live streaming!," tegas Sam Ardi, dikutip Rabu (11/12/2024).

"Rekaman diunggah Youtube PCNU Kabupaten Magelang, baru diturunkan setelah ramai, kalo mau meriksa/mau jalur hukum sekalipun, karena akun Youtube tersebut harus dianggap bertindak untuk dan atas nama/persetujuan Tanfidziyah & Syuriah, maka mereka yang kudu diperiksa pertama😎," tambahnya.
(Arya/Fajar)