Sentimen
Undefined (0%)
12 Des 2024 : 13.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Dukuh, Solo, Sragen

Jasad Pemuda Sragen Hanyut di Sungai Cemoro Ditemukan Setelah 17 Jam Pencarian

12 Des 2024 : 13.05 Views 13

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Jasad Pemuda Sragen Hanyut di Sungai Cemoro Ditemukan Setelah 17 Jam Pencarian

Esposin, SRAGEN-Jasad pemuda asal Dukuh Sangiran, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, RAS, 18, yang hanyut di Sungai Cemoro akhirnya ditemukan setelah tim gabungan melakukan pencarian selama lebih kurang 17 jam, Kamis (12/12/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

Sebelumnya, kejadian tersebut bermula saat RAS bersama tiga temannya selesai bermain voli hendak mandi di Sungai Cemoro dengan cara melompat dari jembatan yang ada di situ pada Rabu (11/12/2024) sekitar pukul 17.30 WIB. Namun begitu melompat dari jembatan, ketiga temannya sempat menepi sementara RAS tidak ikut menepi, hanya sempat terlihat di permukaan aliran sungai sebanyak dua kali.

Menyadari ada yang aneh terjadi pada RAS, dua temannya mencoba menolong, dan nahas tidak tertolong. Setelah itu tim SAR gabungan yang berjumlah lebih 100 personel yang terdiri dari puluhan lembaga termasuk TNI-Polri, Basarnas Solo, BPBD Sragen, dan beberapa tim relawan kebencanaan Sragen lainnya.

Ditemui seusai proses evakuasi, Humas Basarnas Solo, Yohan Tri Anggoro, menyampaikan bahwa jasad ditemukan 50 meter dari lokasi kejadian ke arah selatan.

“Penyisiran oleh tim SAR gabungan dimulai hari ini [Kamis] sekitar pukul 06.00 WIB. Walaupun cuaca kurang mendukung tapi alhamdulilah berhasil bisa ditemukan,” kata Yohan.

Lebih lanjut Yohan menerangkan bahwa jasad ditemukan dalam keadaan sedang mengambang di bawah permukaan air oleh tim penyelam yang dibantu tim darat. “Begitu ditemukan dan kami evakuasi, korban langsung di visum di sekitar lokasi penemuan dan dinyatakan telah meninggal. Dan korban langsung dibawa ke rumah duka,” tambahnya.

Dalam proses pencarian, Yohan menjelaskan terdapat beberapa hambatan, selain cuaca kurang mendukung, aliran di bawah sungai cukup deras. “Di bawah itu di beberapa titik ada sendimentasi lumpur sehingga mengganggu jarak pandang di bawah air,” tambahnya.

Adapun personel pencarian yang terlibat saat itu, kata Yohan, sekitar 50-an personel sementara sisanya disebar di tiga titik pemantauan di sepanjang aliran Sungai Cemoro.

Yohan mengajak masyarakat menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran. “Bijaklah menyikapi alam. Dan untuk diri sendiri juga sekiranya tidak bisa berenang atau tidak memiliki kemampuan mumpuni dalam air jangan pernah coba-coba [berenang di sungai],” kata dia.

Karena sebelumnya kejadian berlangsung, menurut Yohan terjadi hujan di kawasan hulu sungai sehingga aliran sungai cukup deras. “Apalagi menurut beberapa informasi korban ini melompat dari jembatan. Kami mengimbau jangan melakukan hal seperti itu lagi bagi siapa pun,” bebernya.

 

 

Sentimen: neutral (0%)