Sentimen
Undefined (0%)
12 Des 2024 : 02.11
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Banjir 1,5 Meter Terjang Kawasan Meteseh Semarang: Begini Kondisi Rumah Warga

12 Des 2024 : 02.11 Views 14

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Banjir 1,5 Meter Terjang Kawasan Meteseh Semarang: Begini Kondisi Rumah Warga

Esposin, SEMARANG – Banjir setinggi 1,5 meter melanda kawasan Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu (11/12/2024) sore. Penyebabnya adalah tanggul Kali atau Sungai Tunggu yang jebol, merendam belasan rumah warga di RT 008 RW 009. Banjir ini mengakibatkan hampir seluruh bagian rumah terendam, termasuk ruang tamu, kamar tidur, dan dapur.

Pantauan Espos.id di lokasi, air mulai merendam rumah warga sekitar pukul 17.00 WIB, menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut. Dalam waktu sekitar satu jam, air sudah masuk ke dalam rumah dengan ketinggian mencapai sekitar 50 cm (setinggi lutut). Bahkan, rumah yang biasanya hanya terendam di bagian depan kini terendam seluruhnya.

Kerugian yang Ditimbulkan

Akibat banjir, banyak barang-barang rumah tangga yang rusak, seperti kasur, pakaian, lemari, hingga perangkat elektronik yang tak sempat diselamatkan. Mobil dan motor yang terjebak banjir juga tak bisa dipindahkan. Beberapa warga yang tidak ingin mengungsi memilih untuk tetap bertahan di rumah mereka meskipun kondisinya kurang nyaman.

Banjir seperti ini bukanlah kejadian pertama di kawasan ini. Warga setempat mengungkapkan bahwa peristiwa serupa selalu terjadi setiap tahun. Dyah Candra, 35, seorang warga terdampak, mengatakan bahwa meskipun biasanya hanya menggenangi halaman rumah, kali ini air sudah masuk ke dalam rumah dengan cepat. “Tiap tahun kaya gini, cuma ini paling parah memang, biasanya cuma sampai depan rumah, ini sampai dalam,” ujar Dyah.

Dyah juga menambahkan bahwa banjir datang sangat cepat. "Hujan kan tadi jam 17.00 WIB, magrib itu pas lagi salat, anak saya tiba-tiba bilang banjir, banjir, jadi emang cepet banget air naiknya," tambahnya.

Selain menggenangi rumah, banjir ini juga membawa lumpur dari Sungai Tunggu, yang akan menyulitkan warga dalam membersihkan rumah setelah air surut. Meskipun kasurnya basah, Dyah memilih untuk tetap tidur di atasnya, mengingat kondisi yang tak memungkinkan untuk mengungsi.

Tanggapan BPBD Semarang

Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P. Martanto, mengungkapkan bahwa keluhan warga mengenai pengembang perumahan akan segera ditindaklanjuti. Malam itu juga, pihaknya berencana untuk bertemu dengan Camat Tembalang dan Lurah Meteseh untuk membahas permasalahan ini lebih lanjut. "Kita berharap penyerahan fasilitas umum bisa segera dilakukan setelah proyek selesai. Namun, yang paling mendesak adalah masalah keselamatan jiwa," ungkap Endro.

Banjir kali ini mempengaruhi 45 kepala keluarga atau sekitar 150 jiwa. Meskipun tidak ada korban jiwa, ratusan warga terpaksa mengungsi untuk menghindari bahaya lebih lanjut. Hingga malam hari, banjir mulai berangsur surut. Namun, sekitar pukul 21.59 WIB, listrik di kawasan tersebut padam, membuat suasana semakin gelap.

Sentimen: neutral (0%)