Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo, Yogyakarta
Tokoh Terkait
City Branding hingga Ekowisata Jadi Fokus Kota Solo 2025
![City Branding hingga Ekowisata Jadi Fokus Kota Solo 2025](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/12/20241211163930-outlook-soloraya.jpeg?quality=60)
Esposin, SOLO - Bicara soal analisis dan prediksi mengenai kondisi perekonomian Solo, Wali Kota Solo Terpilih Respati Ardi memaparkan sejumlah rencana penting untuk Kota Solo.
Hal itu ia sampaikan dalam sesi talkshow Outlook Soloraya 2025 di Radya Litera Multifunction Hall Griya Solopos, Rabu (11/12/2024) siang.
Setidaknya ada beberapa topik yang ia sampaikan mulai city branding, optimalisasi UMKM Solo, aglomerasi transportasi, hingga ekowisata (ecotourism).
Sebelum talkshow, terlebih dulu Presiden Direktur Solopos Media Group (SMG) Arif Budisusilo, Kepala Bappeda Jateng Harso Susilo mewakili Pj Gubernur Jateng, dan turut hadir secara daring keynote speaker Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. Adapun tiga narasumber di antaranya Ekonom Universitas Sebelas Maret (UNS), Mulyanto; Ketua Kadin Solo, Ferry Septha Indrianto; dan Wali Kota Solo Terpilih Respati Ardi.
Dalam rangka menguatkan kolaborasi, turut hadir pula Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), mahasiswa perguruan tinggi di Soloraya dan lainnya.
UMKM Center memang menjadi salah satu program yang digaungkan Respati. Nantinya program ini juga akan mengklasifikasi mana UMKM yang terklasifikasi sebagai produsen dan mana reseller.
“Ini menjadi tumpuan di Soloraya, UMKM Center simple saja ke depan tidak hanya coaching tapi langsung bantu modal dan jual,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa anggaran infrastruktur di Kota Solo akan dialokasikan untuk fokus pada pengembangan SDM meliputi bidang pendidikan, kesehatan dan UMKM.
Selain UMKM, pariwisata Solo menyokong perekonomian Kota Solo. Salah satu yang akan dilakukan Solo ke depan adalah program Among Tamu dan tour guide profesional sebagai Among Tamu Utama. Hal ini menurutnya mampu meningkatkan kualitas SDM dalam membentuk citra warga Solo yang ramah saat berinteraksi dengan wisatawan.
Apa yang disampaikan Ardi tidak lepas dari Solo sebagai episentrum kegiatan nasional. Ia ingin Among Tamu Utama dan kecakapan warga Solo mampu menarasikan Kota Solo agar lebih menarik dan menjadi daya tawar.
Bahkan ia punya cita-cita untuk membuat Wisata Kampung Arab Pasar Kliwon. Semua UMKM di sana akan dikembangkan, dikoneksikan dan dioptimalkan.
“Solo itu seribu narasi. Tapi Solo punya hotspot [wisata] yang bisa kita narasikan kepada wisatawan. Nanti akan kita kembangkan gimana cara berjualan,” katanya.
Solo juga akan mengoptimalkan ekowisata sebagai upaya memberikan ruang terbuka hijau sebagai paru-paru kota. RTH itu juga harus memberikan nilai tambah sehingga bisa diaktivasi menjadi ruang bermain dan belajar anak, ramah wisatawan keluarga, dan pusat industri kreatif.
Ketiga, Solo sebagai etalase mini Soloraya. Ini berkaitan dengan Soloraya yang diharapkan bisa menjadi pusat ekonomi baru. Meski bukan hal mudah, adaptasi menjadi hal penting sebab kolaborasi menjadi pusat ekonomi baru haruslah mengedepankan kepentingan masyarakat..
Salah satu caranya melalui aglomerasi antarwilayah dan integrasi moda transportasi. Tak hanya Subosukowonosraten, melalui penguatan Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama antara Kota Solo dan Kota Yogyakarta dalam bidang kebudayaan dan pariwisata. Menurutnya, sudah tak zaman masing-masing daerah mengedepankan ego sektoral.
“Kita dilewati jalan tol, 25 menit sampai Yogyakarta, KRL, tentu kita buka ruang komunikasi agar serasi dalam membentuk kalender event tahunan,” kata dia.
Sentimen: neutral (0%)