Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Boyolali, Solo
Kasus: pencurian, penganiayaan
Dilaporkan Dianiaya 15 Orang Termasuk Ketua RT, Begini Kondisi Bocah Banyusri
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Dilaporkan Dianiaya 15 Orang Termasuk Ketua RT, Begini Kondisi Bocah Banyusri](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2023/09/ilustrasi-penganiayaan-1.jpg?quality=60)
Esposin, BOYOLALI – Kondisi bocah laki-laki berumur 12 tahun, KM, asal Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali yang diduga dianiaya belasan warga dan Ketua RT sungguh memrihatinkan.
Berdasarkan pemeriksaan medis, ia mengalami patah tulang hidung, penyumbatan pembuluh darah di kepala belakang, dan penyumbatan bagian depan serta retak.
Bahkan satu kuku kaki dicabut dengan tang oleh penganiayaannya.
Oleh dokter di RS Waras-Wiris, KM dirujuk ke RSUD dr. Moewardi Solo dan dirawat selama dua hari.
Hingga saat ini, KM masih menjalani rawat jalan bahkan dirujuk ke psikiater untuk mengatasi traumanya.
Ia belum kembali ke sekolah akibat sakit dan traumanya tersebut.
Salah satu kuasa hukum korban KM, Erdia Risca, mengatakan total ada 15 orang yang dilaporkan ke polisi akibat tindakan penganiayaan tersebut.
Menurutnya, beberapa perwakilan pelaku sempat berusaha meminta maaf sebanyak tiga kali.
“Namun kami dari keluarga mengedepankan proses hukum,” kata dia kepada Espos, Rabu (11/12/2024).
Erdia berharap proses pelaporan bisa berjalan lancar dan terduga pelaku diharapkan bisa kooperatif dengan penyidik dan tidak mempersulit proses hukum yang berjalan.
Ia menjelaskan pasal yang dilaporkan ada beberapa, akan tetapi yang paling jelas yaitu penganiayaan terlebih dengan korban di bawah umur.
“Terlebih tindakan ini juga dilaksanakan bersama-sama, sehingga nanti penyidik yang akan mengembangkan lebih lanjutnya,” jelas dia.
Selanjutnya, Erdia mengatakan pihaknya fokus ke pemulihan korban.
Sebelumnya diberitakan, dugaan penganiayaan KM berawal dari tuduhan pencurian celana dalam yang dilayangkan kepadanya pada Senin (18/11/2024) 22.00 WIB
Perwakilan keluarga, Fahrudin, menyampaikan kronologi berawal dari sang ayah korban yang sedang berjualan di Jakarta ditelepon oleh ketua RT setempat, Minggu (17/11/2024).
Ia diminta pulang karena anaknya diduga mencuri celana dalam warga.
Fahrudin menceritakan ayah KM tiba di rumah Senin sekitar pukul 21.00 WIB lalu datang ke rumah Ketua RT untuk mengklarifikasi kejadian tersebut sekaligus meminta maaf kalau kejadian itu benar.
“Sesampai di rumah Pak RT, bapak dan korban diarahkan menuju ke rumah sesepuh warga sekitar. Sesampainya di situ, si anak ditanya, diinterogasi mencuri dalam si ini, ini, dan ini. Mungkin karena di bawah tekanan, kemudian dijawab si anak iya. Lalu, terjadi pemukulan diawali oleh Pak RT dan istrinya,” kata dia saat dihubungi Espos, Senin (9/12/2024) malam.
Kemudian warga lain juga melakukan pemukulan. Ayah korban berusaha memeluk korban untuk melindungi si bocah 12 tahun dari pukulan, akan tetapi dipukul lalu ditarik kemudian didudukkan di kursi.
Sang ayah tak bisa menghentikan, terlebih ada belasan orang yang diduga menganiaya si bocah.
Fahrudin mengatakan korban dilarang ke rumah sakit karena bisa berpotensi kasus mencuat.
Namun, Fahrudin nekat membawa KM ke rumah sakit pada Selasa (19/11/2024) pagi karena kondisi bocah dinilai parah.
KM kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Sisma Medika Karanggede. Karena keterbatasan alat kemudian diarahkan ke RS Waras-Wiris Boyolali.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi Prihanto, menyampaikan kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
“Kami akan bekerja keras untuk mengungkap kasus tersebut,” kata dia.
Sentimen: neutral (0%)