Esposin, SRAGEN-Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, resmi dilantik sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sragen masa 2024-2027. Acara pelantikan tersebut digelar di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sragen, Rabu (11/12/2024). Dalam kesempatan itu, Yuni mengaku memiliki tugas besar karena kurangnya dokter spesialis di Bumi Sukowati tersebut.

Sebelumnya, Yuni menyampaikan akan terus berkomitmen mengabdi di Kabupaten Sragen walaupun masa jabatannya sebagai Bupati Sragen telah selesai. Ia, katanya, merasa senang bergabung kembali dengan rekan sejawat sebagai dokter.

“Di mana pun kita ditempatkan, kita harus memberikan manfaat, baik untuk organisasi profesi maupun masyarakat. Saya tidak akan ke mana-mana, saya tetap di Sragen,” kata Yuni saat ditemui awak media sesuai pelantikan.

Yuni menjelaskan bahwa sebagai bupati, ia telah meletakkan dasar arah pembangunan Sragen, termasuk di sektor kesehatan. Namun, ia mengakui masih ada banyak pekerjaan rumah, seperti pemenuhan kebutuhan dokter spesialis di fasilitas kesehatan yang ada.

Saat ini, lanjut Yuni, Kabupaten Sragen memiliki lebih dari 300 dokter dan 13 rumah sakit, termasuk sejumlah fasilitas kesehatan lainnya. Namun, kebutuhan dokter spesialis masih belum terpenuhi, terutama di rumah sakit tipe D seperti Rumah Sakit Sukowati, yang seharusnya memiliki spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn).

"Kami sering membuka lowongan untuk dokter spesialis melalui CPNS maupun PPPK, tetapi dalam dua tahun terakhir ini kurang diminati. Dokter spesialis membutuhkan semacam jaminan, karena mereka harus menyesuaikan diri di tempat baru,” jelas Yuni.

Yuni juga menyoroti tantangan terkait pendidikan dokter spesialis bagi dokter umum yang saat ini bekerja di bawah Pemkab Sragen. Menurutnya, pendidikan untuk menjadi dokter spesialis membutuhkan biaya besar, yang hingga kini belum mampu difasilitasi oleh pemerintah daerah.

Sebagai Ketua IDI Sragen, Yuni berharap bisa menjadikan organisasi tersebut lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat, terutama dalam mengatasi tantangan di sektor kesehatan. “Tantangannya kompleks, tapi saya yakin dengan sinergi, kita bisa menciptakan perubahan yang lebih baik,” pungkasnya.