Sentimen
Undefined (0%)
11 Des 2024 : 18.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Banjarnegara, Wonogiri

Kasus: pengangguran

Tokoh Terkait

UMK Wonogiri Kerap Jadi yang Terendah di Jateng, Ini Penyebabnya menurut Jekek

11 Des 2024 : 18.56 Views 58

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

UMK Wonogiri Kerap Jadi yang Terendah di Jateng, Ini Penyebabnya menurut Jekek

Esposin, WONOGIRI — Upah Minimum Kabupaten atau UMK Wonogiri 2025 diusulkan naik senilai Rp133.087 menjadi Rp2.180.587. Kendati naik 6,5%, nilai UMK itu diprediksi masih masuk kategori terendah di Jawa Tengah. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Wonogiri, Wiyanto, menyampaikan Dewan Pengupahan Wonogiri sudah sepakat mengusulkan kenaikan UMK Wonogiri dari Rp2.047.500 pada 2024 menjadi Rp2.180.187 pada 2025.

Kenaikan UMK sebesar 6,5% itu berdasarkan formula penghitungan yang mengacu pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 16/2024 tentang Penetapan Upah Minimum tahun 2025.

Kenaikan itu lebih tinggi dibandingkan UMK 2024 yang hanya naik sekitar 4,7% dari UMK 2023. Pada 2024, UMK Wonogiri naik dari Rp1.968.448 menjadi Rp2.047.500. Dengan kenaikan itu, UMK Kabupaten Wonogiri masih jadi yang terendah di Jawa Tengah. 

“Karena semua daerah besaran nilai kenaikannya sama, maka UMK Wonogiri tetap masih nomor dua terbawah setelah Kabupaten Banjarnegara,” kata Wiyanto, Senin (9/12/2024).

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyampaikan UMK Wonogiri terbilang rendah dibandingkan daerah lain di Jawa Tengah patut dimaklumi karena Kabupaten Wonogiri bukan daerah industri. Letak geografis kabupaten bersemboyan Sukses ini jauh dari pelabuhan, bandara, jalan tol, dan sarana perdagangan besar lainnya. 

Kondisi itu membuat Kabupaten Wonogiri kurang dilirik investor untuk membangun perusahaan. Hal itu berbeda dengan kabupaten/kota lain di Soloraya yang rata-rata merupakan wilayah industri. Struktur ekonomi daerah di Soloraya selain Kabupaten Wonogiri kebanyakan adalah sektor industri dan perdagangan. 

Sedangkan struktur ekonomi di Kabupaten Wonogiri mayoritas atau lebih dari 28% ditopang sektor pertanian. Dengan struktur ekonomi itu pun, tingkat pengangguran di Kabupaten Wonogiri menurut Badan Pusat Statistik hanya 1,9%. 

“Artinya potensi tenaga kerja di Wonogiri tidak terserap di industri. Mereka tidak bergantung pada sektor industri sebab Kabupaten Wonogiri bukan wilayah industri yang nilai investasinya tinggi,” kata Joko Sutopo saat ditemui Espos di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu (11/12/2024).

Meski begitu, dia menyampaikan bukan berarti Pemkab Wonogiri tidak pro investasi. Terbukti penerbitan nomor induk berusaha (NIB) di Kabupaten Wonogiri terbaik se-Jawa Tengah. Pemkab Wonogiri juga sudah menyediakan wilayah khusus untuk pengembangan industri skala besar di Wonogiri selatan.

Terpisah, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Wonogiri, Seswanto, mengatakan usulan kenaikan UMK menjadi Rp2.180.587 sebenarnya belum sesuai harapan para buruh atau pekerja.

Serikat pekerja menginginkan UMK setidaknya naik 7%-8%. Hal ini guna mengimbangi kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. “Tetapi itu sudah menjadi keputusan. Maka patut kami hormati dan harus disyukuri,” kata Seswanto saat ditemui Espos selepas sidang Dewan Pengupahan, Senin.

SPSI Wonogiri sangat berharap formula penghitungan kenaikan UMK tahun selanjutnya bisa diubah. Menurutnya, besaran nilai kenaikan UMK tidak dapat disamaratakan untuk semua daerah. Kondisi perekonomian setiap daerah berbeda-beda. Kenaikan UMK sebesar 6,5% itu bisa tinggi untuk satu daerah, tetapi pada waktu yang sama bisa rendah untuk daerah lain. 

Sentimen: neutral (0%)