Sentimen
Undefined (0%)
11 Des 2024 : 17.46
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Tokoh Terkait

Target Setop Impor Bahan Pangan, Pemerintah Siap Genjot Produktivitas Lokal

11 Des 2024 : 17.46 Views 8

Espos.id Espos.id

Target Setop Impor Bahan Pangan, Pemerintah Siap Genjot Produktivitas Lokal

Esposin, SOLO - Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan menegaskan kembali rencana pemerintah menghentikan impor bahan pangan mulai 2025. Sementara itu, pemerintah akan menggenjot produktivitas pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Hal tersebut ia ungkapkan saat memberikan keynote speech dalam talk show Outlook Soloraya 2025 di Radya Litera Multifunction Hall Griya Solopos Jl Adisucipto, Solo, Rabu (11/12/2024). 

Talkshow ini diselenggarakan oleh Solopos FM yang merupakan bagian dari Solopos Media Group (SMG). “Baru saja kita putuskan kita tidak akan impor beras lagi, garam pangan, jagung, gula untuk konsumsi, di tahun depan. Top priority pemerintah saat ini adalah swasembada pangan,” ujarnya yang hadir secara Zoom.

Menurutnya, ada beberapa langkah yang akan dilakukan untuk menyikapi kebijakan tersebut. DI antaranya adalah meningkatkan produktivitas pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan.

Di bidang pertanian,  akan dilakukan optmalisasi sawah yang ada antara lain dengan mengatasi masalah pengairan/irigasi. Sedangkan padi yang produktivitasnya rendah, akan diperbaiki bibitnya dan mekanisme pemenuhan pupuknya.

“Pertanian  mulai kita optmalisasi sawah yang ada. Sawah yang panen satu kali. Irigasi kita bereskan. Yang produktivitasnya rendah, kita lihat bibitnya pupuknya. Pupuknya sudah kita pangkas penyalurannya. Sekarang langsung langsung ke gapoktan, kios, atau pengecer atau distributor, tidak memerlukan SK bupati, gubernur, atau menteri pertanian,” ujarnya.

Terkait irigasi tersebut, kini pemerintah pusat juga bisa langsung mengintervensi penataan dan pembangunannya. Selama ini, penanganan irigasi yang lambat sering disebabkan minimnya anggaran daerah. 

“Kami akan terbitkan impres, pusat bisa ambil alih bangun irigasi kalau kabupaten tidak punya anggaran. 
Begitu pula dengan penyuluh, kalau kurang, pemerintah pusat bisa putuskan untuk kirim penyuluh,” tegasnya.

“Soal gula, pemerintah akan mengembangkan produksi di Merauke, Papua pada lahan seluas 60 hektare (ha). Garam juga akan kam mitigasi dan atasi masalahnya. Bibit akan diteliti supaya melahirkan varietas-varietas baru, memperbarui kerja sama dengan tanah milik rakyat yang dulu tidak produktif sekarang kita akan jalin kerja sama yang lebih menguntungkan agar ada keterlibatan petani-petani milenial. Bank-bank BUMN akan kami optimalkan untuk penyaluran KUR [Kredit Usaha Rakyat],” tegasnya.

Sementara itu, impor hortikultura juga akan ditekan. Ia memaparkan bahwa impor cabe kering saat ini mencapai 200.000 ton. 

“Nah ini akan kita kembangkan holtkultra agar ketergantungan impor berkurang. Jawa masih cukup banyak lahan. Indonesia impor buah-buahan 1,5 juta ton dan saat saya jadi menteri perdagangan sudah berkurang jadi 600.000 ton,” tambahnya.

Pihaknya berharap target swasembada pangan 2027 dapat terwujud. Sehingga ia sangat mengharapkan kolaborasi semua pihak. 

"Kata kuncinya adalah kerja sama, pemerintah kabupaten, kota, provinsi, pusat, antar kementerian dan antar kita semuanya. Jadi kata kuncinya adalah kolaborasi. Saya yakin kalau visi misinya sama kita ingin swasembada, bahkan sebelum 2027 bisa swasembada," harapnya.

Sentimen: neutral (0%)