Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Joglo, Solo
Ornamen Kembang Edi Peni Sudah Terpasang di Underpass Joglo, Ini Penampakannya
Espos.id Jenis Media: Solopos
Esposin, SOLO -- Ornamen kembang Edi Peni yang menghiasi jalan lintas bawah atau underpass Joglo di Simpang Joglo, Banjarsari, Solo, sudah tampak terpasang merata di sisi kanan dan kiri dinding jalan. Bangunan yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) itu ditargetkan selesai pada Jumat (20/12/2024).
Pantauan Espos di lokasi, Selasa (10/12/2024), sejumlah petugas proyek tersebut menempel motif kembang Edi Peni di bagian dinding-dinding underpass. Sementara pekerja-pekerja lainnya ada yang sudah mengecat motif yang sudah tertempel dengan cat warna putih.
Di bagian dalam underpass juga tampak puluhan pekerja mengerjakan konstruksi tertutup. Di sisi lain, tanaman-tanaman hias di bagian atas underpass juga sudah mulai ditanam.
Belum rampungnya underpass Joglo, Solo, ini membuat jalan-jalan kampung di sekitarnya masih ramai dilalui kendaraan. Beberapa jalan kampung juga tampak mengalami kerusakan akibat volume lalu lintas kendaraan yang tinggi.
Espos mencoba menghubungi pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek tersebut untuk menanyakan progres pembangunan underpass 10 hari jelang target penyelesaian. Termasuk kapan bisa dilalui kendaraan. Namun hingga berita ini ditulis, PPK proyek tersebut belum memberikan jawaban.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Taufiq Muhammad, mengaku belum mendapatkan informasi dari pelaksana proyek underpass Joglo soal kapan underpass itu bisa dilewati kendaraan.
“Belum ada informasi resminya dari pelaksana proyek,” kata dia melalui pesan singkat kepada Espos, Selasa (10/12/2024).
Ruang Terbuka Hijau
Diberitakan sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.5 Jawa Tengah Balai Besar Pelaksana Jalan (BBPJN) Jateng-DIY, Emy Eko Setyowati, saat dihubungi Espos, Senin (2/12/2024) pagi, mengatakan progres pembangunan underpass sudah 90,182 persen dan sesuai kontrak akan selesai pada 20 Desember 2024.
Emy menyebut sisa pekerjaan saat itu meliputi konstruksi tertutup underpass, penataan bundaran, serta landscaping. Guna menyiasati musim hujan selama pembangunan dia juga telah menyiapkan strategi khusus. “Seperti misalnya, penyesuaian jadwal pengecoran, persiapan tenda dan pengamanan, dan lain-lainnya,” katanya.
Sepanjang dinding underpass Joglo akan dihiasi ornamen yang mempertahankan kearifan lokal dengan tema Kembang Edi Peni. Kembang Edi Peni, lanjut Emy, menggambarkan unsur tumbuhan dan bunga sebagai motif batik Solo pada umumnya yang mana dalam budaya Jawa memegang peranan sangat penting dalam sisi kehidupan masyarakat yang mencerminkan sisi keberagaman kultur masyarakat Solo.
Selain itu, Underpass Joglo Solo nantinya juga memiliki beberapa kekhasan dibandingkan underpass lainnya di Soloraya. Dari segi konstruksi Underpass Joglo menggunakan dinding diafragma dan secant pile sebagai dinding penahan rembesan air pada kedua sisi.
“Proses re-design yang diterapkan secara linier dan berulang pada ornamen sepanjang dinding underpass juga menyimbolkan keberlanjutan akan harapan kehidupan masyarakat Solo yang terus tumbuh, berkembang, dan sejahtera,” tambahnya.
Yang tidak kalah menarik, kata Emy, ialah pada area lanskap underpass Joglo Solo bakal menjadi ruang terbuka hijau dengan penanaman 300 pohon dengan konsep dataran luas.
“Panjang total Underpas Joglo dengan jalan pendekatnya adalah 1.025 meter, terdiri dari panjang struktur underpass 450 meter dan panjang underpass tertutup 90 meter. Adapun biaya pembangunan Underpass Joglo mencapai Rp312 miliar,” jelasnya.
Sentimen: neutral (0%)